Dari semua ini, pemikiran Prof. James Der Derian dalam buku “Virtuous War: Mapping the Military-Industrial-Media-Entertainment Network” mengingatkan bahwa ada matrix MIME-NET (Military-Industrial-Media-Entertainment Network) dalam teorinya, yaitu teori virtual. Teori ini ia harap dapat menggerakkan penstudi HI untuk mencerna global event berdasarkan data yang digambarkan di lapangan.
Data yang disajikan bukan untuk mengintervensi dan mengeksplanasi suatu peristiwa, melainkan hanya menginterogasi dan mendeskripsikannya.
Meski teori virtual Prof. Derian ini berseberangan dengan semangat kaum realis, keberadaan matriks MIME-NET dapat menjadi additional tribute dalam memetakan konsep keamanan yang semakin BANI (brittle, anxious, non-linear, and incomprehensible) dan VUCA (volatile, uncertain, complex, ambiguous) hari ini.
Kembali ke Ip Man dan ledakan influensinya dalam industri hiburan dan beyond of that, pada akhirnya diperlukan 3 jalan untuk mengisi kekosongan role model kebangsaan. Merawat, juga menumbuhkannya:
Pertama, untuk mematahkan stigma sekelompok publik yang belum dapat memberikan kepercayaan mereka yang utuh, maka pemerintah secara nasional harus mampu menerima pemikiran yang menjadi tanggapan warganya.
Pemerintah memperbaiki kondisi, meningkatkan akuntabilitas publik. Dengan begitu, asumsi akan terpatahkan.
Pemerintah dalam hal ini juga perlu merangkul, memfasilitasi anak-anak negeri yang berprestasi. Umumkan prosedurnya bagaimana, beri pengarahan terstruktur dan terukur.