Dedy menambahkan, kekompakan para siswa ini juga mewujudkan kesatuan dalam kebhinekaan sebagai peserta didik SMK MUTU.
Seperti diketahui, sebagian siswa-siswi SMK MUTU juga berasal dari luar Kabupaten Malang, dan luar Jawa.
“Sekitar 10 persen siswa baru di sini berasal dari luar Kabupaten Malang. Ada juga dari luar Jawa, seperti dari Kalimantan Barat, Batam, bahkan Papua. Bisa dikata, SMK MUTU ini juga miniatur Indonesia,” imbuh Dedy Putra.

Tema khusus Mastasiba SMK MUTU adalah ‘Menggali Potensi Diri.’
Sesuai arahan Kepala SMK MUTU, Munali, menekankan agar MPLS dilaksanakan berbeda, agar bisa membuat siswa baru senang dan cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah.
“Jadi, sejak awal suasana dan kegiatan MPLS ini dikemas menyenangkan. Sehingga, anak-anak datang ke sekolah ini seperti di rumah sendiri,” ungkap Dedy.
Tidak semata kegiatan suka ria dan gembira, SMK MUTU juga tidak meninggalkan kegiatan keagamaan, berupa salat dhuha berjamaah di lapangan.
Salat dhuha dikenalkan, karena akan menjadi kegiatan rutin di SMK MUTU.
Mastasiba SMK MUTU sendiri diikuti lebih dari 700 siswa baru dalam rombel di 14 program keahlian.
Sebagian jurusan, sudah punya Kelas Industri yang bisa dipilih siswa-siswi sesuai kompetensinya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id