Pendidikan

Gebyar Prestasi Al-Qur’an Yayasan Khadijah, 5 Siswa Lulus Dengan Nilai 100

83
×

Gebyar Prestasi Al-Qur’an Yayasan Khadijah, 5 Siswa Lulus Dengan Nilai 100

Sebarkan artikel ini
Gebyar Al-Qur'an
Para Khatimin dan Khatimat saat menerima surat kelulusan

BERITABANGSA.ID – SURABAYA – Yayasan Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah menggelar Gebyar Prestasi Al-Qur’an pada Sabtu (03/06/2023) di Gedung Islamic Centre, Surabaya.

Pada acara ini kurang lebih sebanyak 681 siswa siswi dari kelas TK, SD, SMP dan SMA dinyatakan lulus tahfidz dan 19 siswa dinyatakan lulusan terbaik dengan nilai di atas 90.

Scroll untuk melihat berita

Di antara 19 siswa ini ada 5 siswa dengan nilai 100, mereka adalah, Kheyla Almira Maritza, Kelas 4B, SD Khadijah Wonokromo, Nailal Fariha, SMA Khadijah, Kelas X4, Sayyidah Nurissa’adah, TK B, TK Khadijah Pandegiling, Nafisa Rizkia Trishanti, Kelas 2, SD Khadijah Wonorejo dan Sania Aminah, Kelas 9A, SMP Khadijah 2.

Para Khatimin dan Khatimat ini dinyatakan lulus setelah melewati serangkaian ujian, diantaranya monaqosah tingkat unit, monaqosah tingkat yayasan dan monaqosah yang diuji langsung oleh monaqish dari Pesantren Ilmu Qur’an (PIQ).

Sedangkan untuk materi uji kompetensi tartil dan tahfidz meliputi sambung ayat, tajwid dan ghrorib muskilat.

Hal ini menurut Ketua Yayasan Khadijah, RM Ridwan Nasir, merupakan suatu kebanggaan tersendiri dan ia berharap anak-anak didik ini tidak hanya hafal Al-quran, namun bisa mengamalkan dalam bersosialisasi.

“Kami juga berharap mereka bisa istiqamah dalam membaca Al-quran setiap hari, terutama surat Yasin, Ar-Rohman, Al-Waqiah, Al-Mulk dan lainnya,” tuturnya pada Beritabangsa.id.

Dengan demikian lanjutnya, ke depan mereka bisa menjadi generasi qurani dan menjadi anak-anak yang sholih dan sholihah, berguna bagi nusa dan bangsa, bermanfaat bagi agama dan menjadi ahlil quran.

Gebyar Al-Qur'an
Suasana saat acara Gebyar Prestasi Al-Qur’an di Islamic Center

Dari segi prestasi, RM Ridwan Nasir, menyebutkan, bagi para Khatimin dan Khatimat yang nantinya hafal hingga 30 Juzz, maka ketika mereka akan memasuki pendidikan ke jenjang perguruan tinggi akan lulus dengan tanpa tes dan akan mendapatkan beasiswa.

Saat yang sama, Gubernur Khofifah, yang juga menghadiri acara ini berpesan, jika kemarin di depan gadget hanya untuk melihat hal tidak penting, maka setelah ini mereka diharapkan bisa memanfaatkan gadget sebagai sarana untuk beribadah, yaitu membaca Al-Quran.

Gubernur Khofifah yang juga alumni Khadijah ini mengimbau agar gunakan waktu sebaik mungkin, gunakan gadget untuk membaca Al-Quran setiap hari dan tanamkan pada diri bahwa tiada hari tanpa membaca Al-Quran.

“Tidak melarang untuk membuka gadget, namun harus pandai memilah dan memilih, ambil yang positif, yang produktif dan yang baik-baik,” jelas Khofifah saat dikonfirmasi Beritabangsa.id.

Khofifah menambahkan, jika sudah ada di depan gadget maka literasi digitalnya harus jalan dengan baik. Jika ada literasi digital yang baik, maka dengan sendirinya anak-anak ini akan melakukan proses pemilihan dan pemilahan.

“Maka dengan demikian mereka akan bisa menghafalkan di mana saja mereka berada,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *