Achmad Baidowi selaku Anggota DPRI Komisi VI mengatakan, sosialisasi PHE ini tak lain untuk memberikan edukasi kepada masyarakat supaya memahami peran PHE itu sendiri.
“Karena banyak masyarakat yang tidak tahu tentang hulu Migas, yang tahu itu sering kali hanya hilirnya saja, contohnya seperti kenapa BBM langka, kenapa BBM mahal, nah itu kan contoh hilir, tidak mengetahui di hulu-nya itu seperti apa,” ujarnya.
Sementara disinggung terkait dengan Madura jadi Provinsi, Haji Achmad Baidowi mengatakan pihaknya selaku pimpinan legislasi yang berhak mengusulkan Undang-undang, sudah merencanakan pembentukan Provinsi Madura.
“Saya sudah merencanakan mengusulkan pembentukan Provinsi Madura, yang terpenting upaya kita lakukan, soal hasil akhir itu nanti, karena kita terbentur oleh moratorium yang dilakukan oleh pemerintah pusat,” ungkapnya.
Achmad Baidowi yang saat ini menduduki kursi DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan ini mengatakan, pembentukan Provinsi Madura ini terbentur dengan syarat administratif.
“Kami kalau mau mengajukan hari ini Provinsi Madura bisa saja, tetapi ya itu, terbentur dengan syarat administratif, tetapi yang terpenting kita persiapkan dulu draft naskah akademiknya, setidaknya kami usulkan dulu di prolegnas di pembahasan legislasi,” ucapnya.
Sementara dalam kegiatan sosialisasi BUMN ini Senior Manager External Communication & Stakeholder Relation PHE Eviyanti Rofraida, mengatakan di Madura
khususnya di Kabupaten Sampang mempunyai potensi besar.
“Dengan potensi yang dimiliki maka kita harus melakukan riset, di Sampang ini potensi masih membutuhkan usaha eksplorasi lagi,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
