BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Masjid Baitus Siddiqin, terletak di lingkungan Pondok Pesantren Shiddiqiah, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.
Seperti bangunan masjid lainnya, Masjid Baitus Siddiqin, dipakai untuk ritual ibadah umat Islam. Namun ada yang membedakan dengan Masjid lain, yakni bangunan terkesan begitu kental aura adat Jawa.
Masjid ini dibangun kali pertama pada 1948, oleh KH Abdul Mu’ti, pendiri Jamiyatul Toreqot Assiddiqiyah, ayah Muhammad Muchtar Mu’ti atau Mursyid Ponpes ini.
Masjid Baitus Siddiqin juga dipakai untuk bangunan Masjid di daerah karena menjadi cabang tarikat Shiddiqiyah.
Masjid ini dibangun, barulah menyusul didirikan Pesantren Majmal Bahrain Qubul Waton Minal Iman Shiddiqiyah pada 1972.
Salah satu pengurus Pondok Pesantren Shiddiqiah Jombang, Ulil Absor, menjelaskan hal itu, Selasa (28/3/2023).
Kata Ulil, Masjid ini masih dipertahankan desain arsitekturnya, sejak dibangun awal hingga saat ini.
Pernah sekali dilakukan renovasi. Itupun hanya dilakukan pada bagian lantai dan atap, sedangkan bangunan aslinya masih utuh.
“Secara fisik masih bangunan lama. Mulai dinding, tiang penyangga semua masih lama, asli termasuk atap. Renovasi hanya mengganti genteng,” paparnya.
Selama Ramadan, masjid ini digunakan rituak ibadah pada umumnya, salat, tadarus, dan lainnya.
Gaya arsitek bangunan masjid ini Jawa murni. Menonjolkan seni Jawa. Sedangkan kapasitas Masjid Baitus Siddiqin adalah bisa menampung puluhan jamaah.
“Kalau kapasitas dalam ada 70 orang, jamaah luar diperkirakan 150 orang,” ujarnya.
Selain masjid, ada sejumlah bangunan ornamen unik dibangun di lingkungan Pondok Pesantren Shiddiqiah Jombang ini. Termasuk monumen hari santri.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id