Pendidikan

Pertama di Banyuwangi, 2 Dosen Poliwangi Raih Gelar Insinyur

77
×

Pertama di Banyuwangi, 2 Dosen Poliwangi Raih Gelar Insinyur

Sebarkan artikel ini
Dosen Poliwangi
Ir. Dadang Dwi Pranowo, S.T., M.Eng. dan Ir. Wahyu Naris Wari, S.T., M.T..

BERITABANGSA.ID – BANYUWANGI – Kali pertama di Banyuwangi, dua dosen Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) dari Jurusan Teknik Sipil meraih gelar insinyur pada acara pengukuhan insinyur dan pengambilan sumpah insinyur di Universitas Khatolik Atmajaya, Jakarta.

Kedua dosen itu atas nama, Dadang Dwi Pranowo, dan Wahyu Naris Wari.! Keduanya merupakan insinyur pertama di Poliwangi.

Scroll untuk melihat berita

Mereka dinyatakan lulus dalam uji kompetensi Program Profesi Insinyur pada 28 Januari 2023 melalui Program Profesi Insinyur yang diselenggarakan oleh Program Studi Profesi Insinyur Fakultas Teknik Unika Atamajaya.

Prodi Profesi Insinyur merupakan bagian dari implementasi UU nomor 11 tahun 2014 dan PP nomor 25 tahun 2019, di mana setiap orang yang berpraktik keinsinyuran harus memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) termasuk dosen yang dianggap berpraktik keinsinyuran.

Sebagai tahapan untuk mendapatkan STRI, maka harus menempuh ijazah profesi insinyur melalui Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) dan sertifikat insinyur yang dikeluarkan oleh PII.

Direktur Poliwangi, M. Shofiul Amin, mengatakan, perolehan status sebagai insinyur dari dua dosen Poliwangi ini bakal memiliki kontribusi signifikan terhadap institusi, karena menjadi salah satu poin penilaian dalam reakreditasi baik isntitusi maupun program studi.

“Kami mendukung para dosen untuk segera menempuh sertifikasi insinyur, karena memang akan berguna bukan hanya bagi institusi Poliwangi tapi juga bagi pribadi dosen itu sendiri,” katanya, Senin (27/3/2023).

Dikatakannya, bagi dosen pemilik profesi insinyur, bukan hanya mampu dalam menguasai ilmu dan teori sebagai bekal mendidik para mahasiswa, tapi juga mampu bekerja di lapangan sebagai praktisi.

Ini karena dalam uji kompetensi keinsinyuran dilakukan penilaian terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja.

“Jadi ini membuktikan tenaga dosen kami bukan hanya mampu dalam penguasaan teori tapi juga memiliki keterampilan yang mumpuni yang memang dibutuhkan di dunia kerja atau dunia industri. Kami akan terus mendorong kepada para dosen untuk mengambil profesi keinsinyuran sesuai dengan bidang studi yang mereka dimiliki,” imbuhnya.

Dalam pengukuhan dan pengambilan sumpah serta penyerahan sertifikat insinyur tersebut hadir Sekjen Persatuan Insinyur Indonesia (PII).

Prosesi dimulai dengan penyerahan Sertifikat Insinyur, medali, dan helm proyek sebagai ikon profesi insinyur, dilanjutkan dengan penyerahan lulusan insinyur dari Fakultas ke Sekjen PII.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *