Partisipasi orang tua dan masyarakat perlu juga diperhatikan oleh pihak sekolah. Mereka dapat diundang untuk membahas bentuk kerjasama dalam meningkatkan mutu pendidikan, tukar menukar pendapat bahkan adu argumentasi dalam mencari solusi peningkatan mutu pendidikan.
Jika sebuah partisipasi telah terpelihara dengan baik, maka sekolah tidak akan mengalami kesulitan yang berarti dalam mengembangkan berbagai jenis program, karena semua pihak telah memahami dan merasa bertanggung jawab terhadap mutu dan keberhasilan suatu program pendidikan yang akan dikembangkan pihak sekolah.
Ada beberapa contoh partisipasi masyarakat dalam pendidikan, seperti ikut mengawasi perkembangan pribadi dan proses belajar putra-putrinya di rumah dan bila perlu memberi laporan dan berkonsultasi dengan pihak sekolah.
Masyarakat sendiri, sepatutnya wajib menyediakan fasilitas belajar di rumah dan membimbing putra-putrinya agar belajar dengan motivasi dan perhatian penuh.
Orang tua ikut menyediakan perlengkapan belajar yang dibutuhkan untuk belajar di lembaga pendidikan (sekolah), dan berusaha melunasi bantuan atau sumbangan pendidikan lainnya.
Para orang tua/wali murid bisa juga dengan memberikan umpan balik kepada sekolah, tentang pendidikan terutama yang menyangkut keadaan putra-putrinya.
Orang tua/wali murid, harus bersedia datang ke sekolah bila diundang atau diperlukan oleh sekolah dan ikut memecahkan masalah-masalah pendidikan, seperti sarana prasarana, kegiatan, keuangan, program kerja dan sebagainya.
Orang tua/wali murid, bahkan masyarakat wajib membantu memberikan fasilitas-fasilitas belajar yang dibutuhkan sekolah untuk memajukan proses pembelajaran, dengan meminjami alat-alat yang dibutuhkan sekolah untuk berpraktik, apabila sekolah memerlukannya.
