BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Secara fisik pembangunan Rumah SakitHasyim Asy’ari Jombang, Jawa Timur, telah rampung. Menjelang diresmikan, Dompet Dhuafa, mengecek fasilitas RS di Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Jombang ini.
Dompet Dhuafa mengecek sejumlah ruangan dan kelengkapan fasilitas di RS yang dibangun 3 lantai tersebut, Rabu (26/10/2022) siang.
Pengecekan dimulai dari ruang pelayanan, hingga ke beberapa tempat rawat inap pasien dan ruang instalasi gawat darurat (IGD).
General Manager Wakaf Dompet Dhuafa, Bobby Manulang, menyampaikan, kemungkinan besar akhir 2022, RS wakaf dari keluarga besar KH Hasyim Asyari itu sudah bisa beroperasi.
“Kalau tidak ada kendala, Insya Allah akhir tahun ini sudah bisa beroperasi. Sebetulnya secara fisik sudah siap, dan beberapa kebutuhan kesehatan yang sifatnya mayor sudah ada semua di sini. Jadi sekarang ini, hanya melengkapi kebutuhan minor saja. Perlahan akan coba segera kami kumpulkan kebutuhan itu,” ujar Bobby Manulang.
Kendati masih ada kekurangan dari sejumlah peralatan semisal, di bagian poli gigi, di November 2022 sudah terpenuhi semua.
“Yang kurang hanya alat kesehatan kecil-kecil semisal pemeriksaan gigi dan mata. Tapi sekarang sudah tahap melengkapi kekurangan itu. Sehingga di akhir November atau awal Desember 2022 bisa beroperasi, melayani pasien,” katanya.
Ketika beroperasi, akan ada layanan istimewa bagi dhuafa dan santri Pondok Pesantren Tebuireng.
Bagi dhuafa akan digratiskan, sementara bagi santri, akan koordinasi dengan pihak pesantren.
“Kalau dhuafa tidak bayar, karena ditanggung dompet dhuafa dan pemerintah lewat BPJS. Untuk santri Tebuireng ada rekomendasi. Tapi
santri itu difilter memakai faskes I di klinik ini. Baru saat membutuhkan faskes lanjutan baru dilayani di sini,” paparnya usai mengecek RS Hasyim Asy’ari Jombang ini.
Lebih lanjut, RS ini akan melayani kebutuhan masyarakat sesuai layanan kesehatan.
Dengan bangunan tiga lantai, RS Hasyim Asyari Dompet Dhuafa akan bisa melayani sebagai Rumah Sakit Tipe C dan melayani lebih banyak dhuafa.
“Ini Tipe C, lebih kepada jumlah bed. Kita siapkan 100 – 200 bed. Tapi itu secara bertahap, karena harus menyesuaikan rasio pasien dan tenaga kesehatan. Harapannya bisa segera terpenuhi dan lancar,” tandasnya.
