Terkini

Tragedi Kanjuruhan, Ansor Jatim Desak Bentuk Tim Investigasi Independen

57
×

Tragedi Kanjuruhan, Ansor Jatim Desak Bentuk Tim Investigasi Independen

Sebarkan artikel ini
Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, Gus Syafiq Syauqi

BERITABANGSA.COM-SURABAYA– Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur bereaksi keras atas musibah tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (01/10/2022).

Tragedi yang berawal dari pertandingan derby panas Jawa Timur antara tuan rumah Arema vs Persebaya itu berujung tragedi kemanusiaan terparah dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Scroll untuk melihat berita

Sedikitnya 160 orang suporter Arema meninggal dunia dalam insiden nahas tepat setelah peluit laga berakhir dengan kemenangan Persebaya, skor 2-3.

Ketua PW GP Ansor Jawa Timur Haji Syafiq Syauqi, mengucapkan bela sungkawa kepada seluruh keluarga korban suporter Arema.

Gus Syafiq menjelaskan tidak semestinya pertandingan sepak bola sebagai wahana silaturahim akbar berujung pada duka nestapa yang membuat nyawa manusia melayang.

“Ini tragedi kemanusiaan yang parah. Bahkan terparah dalam dunia olahraga kita selama ini. Situasi yang membuat kita semua bersedih karena nyawa manusia begitu mudahnya terenggut dalam arena sepakbola,” terang Gus Syafiq.

Serukan Salat Ghaib se Jatim

Secara resmi Gus Syafiq meminta kepada seluruh Pengurus GP Ansor di semua tingkatan se Jawa Timur untuk menggelar salat ghaib dan pembacaan yasin tahlil untuk korban.

“Secepatnya kita respon situasi ini dengan mendorong semua pihak khususnya seluruh kader Ansor Jawa Timur untuk memberikan doa terbaik kepada korban,” imbuhnya.

Lebih lanjut Gus Syafiq mendesak kepada segenap kekuatan civil society untuk bersama melakukan investigasi atas tragedi kemanusiaan terbesar kedua setelah Tragedi Peru 1964.

“Kami mendorong dan mendesak untuk segera dibentuk tim investigasi independen dalam mengusut tuntas tragedi kemanusiaan Kanjuruhan,” tegasnya.

Sementara itu sejauh ini korban meninggal dunia sudah mencapai kurang lebih 160 korban jiwa dan ratusan lainnya yang masih di rawat di berbagai rumah sakit di Malang.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *