Dengan temuan struktur diduga mengarah ke tangga candi, Pahadi mengatakan candi menghadap ke arah timur. Begitu diteliti, candi itu membelakangi gunung Penanggungan dan menghadap ke arah Jawa tengah.
“Kalau candinya menghadap ke timur, maka jemaah nya menghadap ke barat sekaligus menghadap ke gunung suci. Uniknya ini membelakangi gunung yang dinilai tempat yang memiliki sakral tertentu. Nah apakah itu ada hubungan dengan Jawa Tengah dan lain-lain, perlu pendalaman,” tukas Pahadi.
Dia berharao 3-4 empat hari ke depan, tim ekskavasi bisa mendapatkan informasi dan menemukan artefak lain.
“Ya kami hanya berharap menemukan benda temuan, menuju pola candi. Mudah-mudahan dapat artefak tua lain, yang mendukung terkait periodesasinya itu,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang, Dian Yunita Sari menjelaskan jika waktu ekskavasi situs Mbah Blawu dilakukan 6 hari.
Ekskavasi diprioritaskan guna mengantisipasi kerusakan akibat tertumpuknya limbah B3 di kawasan setempat.
Untuk pengamanan dia sudah menunjuk juru pelihara situs Mbah Blawu.
“Di sini sangat rawan tumpukan limbah B3 ini, jadi pengamanan dan sebelumnya sudah ditemukan struktur bata kuno,” katanya.
Pemerintah kata Dian sudah menyiapkan anggaran untuk ekskavasi situs Mbah Blawu, Rp50 juta dari APBD Jombang 2022.
“Tahun 2022 ini kita punya anggaran lima ekskavasi. Masih ada dua yang dikeluarkan yakni di situs Pandegong dua kali, dan ketiga untuk ekskavasi Situs Mbah Blawu,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com
