PendidikanTerkini

Wisudawan Unusa Raih Cumlaude di Tengah Minoritas

368
×

Wisudawan Unusa Raih Cumlaude di Tengah Minoritas

Sebarkan artikel ini
Rektor Unusa, Prof Dr Ir Acmad Jazidie (tengah) bersama wisudawan, Sabtu (17/09/2022)

Sempat Ragu

Theresia Elzaliana, Kelas Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), Prodi S1 Gizi

Cerita lain dikisahkan oleh Theresia Elzaliana, wisudawan dari kelas rekognisi pembelajaran lampau (RPL) Prodi S1 Gizi. Ia merasa nyaman selama menempuh pendidikan di Unusa, tidak membedakan mahasiswa non-muslim seperti dirinya.

Meskipun peguruan tinggi Islam namun dirinya tidak diwajibkan menggunakan jilbab saat perkuliahan. Karena tidak ada perbedaan dalam pengajaran membuat ia merasa nyaman berkuliah di Unusa.

Bahkan dirinya merasa diperhatikan oleh teman-teman lainnya. “Jadi mereka lebih merangkul saya yang minoritas yang ada di perguruan tinggi ini,” ungkap Wisudawan yang saat ini berkerja di RSUD dr Soetomo Surabaya.

Wanita kelahiran Medan, 17 Juni 1993 mengaku, selama belajar di Unusa dirinya dibebaskan untuk tidak mengikuti perkuliahan agama Islam.

“Jadi saya boleh untuk tidak mengambil pelajaran tersebut, sehingga ini yang membuat saya senang belajar di Unusa,” ungkap anak pasangan Posman Simarmata dan Lisa Sinaga.

Theresia mengaku awalnya sempat ragu saat akan menjalani kelas RPL di Unusa. Keraguan ini ditambah teman dekat saya sempat ragu jika lingkungan di Unusa bisa menerima saya yang beragama Kristen.

Namun saat perkuliahan, teman serta dosen di Unusa sangat menerima kami yang beragama Kristen.

“Ternyata lingkungan di Unusa menerima saya dengan baik, dan membuat saya nyaman untuk menjalani kuliah dengan tetap berpegang dengan agama saya,” terang anak ragil dari 2 bersaudara ini.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60