BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Mendekati peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus, berbagai daerah sudah memulai melaksanakan lomba agustusan. Mulai dari lomba gerak jalan, hingga panjat pinang. Di Kabupaten Jombang lomba digelar sangat unik, ala Ninja Warrior.
Lomba ala Ninja Warrior ini dikonsep dilakukan kawasan sungai Catak Banteng, Dusun Pekunden, Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.
Pada Minggu (7/8/2022) pagi, ratusan orang sudah memadati kawasan lomba tepi sungai. Mereka menunggu dimulainya ala Ninja Warrior di luar negeri.
Sembari menunggu peserta, tak jarang penonton ini menikmati aneka kuliner di 7 lapak kawasan ini.
“Ayo Pak panitia, cepat dimulai dong,” teriak, Emy Lailatul Zakiyah (23), penonton, karena tak sabar melihat lomba ala Ninja Warrior di sungai ini.
Tak lama berselang, sejumlah panitia dan puluhan peserta tiba. Salah satu panitia di atas dam sungai membacakan peraturan lomba. Sementara puluhan peserta melakukan pemanasan di tepi sungai.
Sekira pukul 09.00 WIB, acara dimulai. Diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tanpa dikomando, penonton spontan berdiri sikap sempurna. Menghadap bendera merah putih yang berkibar di tiang yang tertancap di tengah sungai ini.
Lagu Indonesia Raya, diiringi musik rekaman. Ratusan orang kompak dan lantang menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Sambut HUT Kemerdekaan RI ke-77
Ketua panitia lomba ala Ninja Warrior, Nasrullah mengatakan, lomba itu digelar untuk menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke- 77.
Kata dia lomba itu diakui inisiatifnya sendiri, karena suka menonton lomba Ninja Warrior di Televisi.
“Benar, saya kasih saran agar digelar lomba ini saat musyawarah warga. Dan disetujui. Kebetulan ada sungai dan dam cukup luas. Soal ide, dari sering lihat TV. Seperti lomba Ninja Warrior dan Benteng Takeshi,” ujar Nasrullah.
Warga dusun setuju. Dia lantas diminta menjelaskan teknis prasarana saat kerja bakti di sungai. Mereka membersihkan dasar sungai, memindahkan bambu, dan membuat 8 halang rintang.
Halang rintang dibuat memakai bambu. Bambu dirangkai agar kuat menahan injakan peserta. Faktor keamanan peserta menjadi fokus perhatian panitia dalam membuat halang rintang ini.
“Saat ikut lomba Ninja Warrior Dam ini peserta harus aman. Panitia siapkan perahu dari bambu, siapkan karung berisi pasir basah di tiap sudut rintangan. Jadi kami siapkan betul-betul acara ini dengan aman dan lancar,” katanya.
Lomba Berkonsep Ninja Warrior Dam
Nashrullah, mengatakan perlombaan agustusan di kawasan sungai Catak, Banteng, ini dikonsep sesulit mungkin.
Selain meriah, akan terlihat kecerdasan dan kekuatan peserta dari dusun setempat sendiri saat melewati berbagai rintangan.
Sedikitnya ada sekitar 50 peserta yang mengikuti lomba ini. Untuk mendapatkan hadiah, para peserta harus melalui 8 rintangan yang sudah dibuat oleh panitia.
Tahapannya dimulai dari terjun laiknya Tarzan turun dari tebing ke sungai. Kemudian berjalan di atas beberapa batang pohon pisang, di lanjutkan melewati pring bambu dengan bergantung ban itu, kemudian melewati 6 batang pohon pisang yang licin dengan memeluk gitu, lanjut ke melintas di atas pring bambu, kemudian melalui besi gantung, kemudian bergantung lagi seperti Tarzan itu, dan yang terakhir memanjat dengan tali tambang kecil untuk mengetok tong dan langsung mengambil hadiah yang telah disediakan di situ,” jelasnya.
Bagi peserta yang berhasil melewati 8 rintangan itu, akan mendapatkan hadiah senilai Rp 100 ribu rupiah. Sementara jumlah total yang disediakan oleh panitia, Nasrullah menyebut jutaan rupiah.
“Hadiah per orang yang berhasil melewati rintangan ini, dapat uang 100 ribu. Kenapa harus uang kok bukan barang ?, karena kalau pakai uang itu banyak pengikutnya. Jadi jumlah total hadiah yang disediakan diperkirakan Rp 2.500.00,” tandasnya.
Keseruan Peserta Lomba Ninja Dam Warrior
Pantauan di lokasi, perlombaan itu berlangsung meriah. Cukup menantang bagi peserta, karena harus memutar otak dan menahan sekuat tenaga agar tidak tercebur ke sungai.
Tak banyak peserta yang bisa lolos hingga rintangan akhir. Gelak tawa dan keceriaan terlihat dari para penonton di lokasi itu tiada henti. Mereka terus mendukung para peserta dengan teriakan “ayo-ayo-ayo” sembari bertepuk tangan. Sehingga suara riuh pun terus terdengar dari kedua telinga manusia normal di lokasi perlombaan.
Arif Fatoni (21) salah satu peserta yang gagal lomba ini. Ia mengakui sulit saat merintangi tahapan pertengahan rintangan. Mengapa tidak, ia harus memutar otak untuk memilih posisi yang tepat, hingga menahan otot kuat untuk bertahan agar tidak lepas atau tercebur ke bawah sungai yang berarti gagal.
“Seru tapi sulit mas. Iya benar ini tadi gagal saat mau melewati tahapan peluk batang pohon pisang itu. Karena ya licin salah satunya, dan harus menahan kuat tenaga. Tapi tadi saya kehilangan konsentrasi sehingga kecebur kali (sungai, red),” singkat Fatoni saat diwawancarai.
Sementara Dodik Prayogo (20) adalah salah satu peserta yang dengan santai berhasil melalui 8 rintangan.
“Alhamdulillah berhasil Mas. Karena ya konsentrasi dan pelan-pelan. Kalau ditanya soal latihan, tidak. Karena ini hanya melatih kecerdasan dan kekuatan otot untuk bertahan saja,” ujarnya.
“Syukur sampai finish dapat uang Rp100 ribu. Seneng Mas, karena jarang dan bahkan tidak ada lomba seperti ini di Indonesia. Adanya kan di luar negeri kalau di Tv-tv itu,” imbuhnya.
Lomba ala Ninjaai Warrior berlangsung hanya sehari pada, Minggu (7/8/2022) saja. Perlombaan dimulai pagi, hingga berakhir pada saat matahari mau tenggelam.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com
