Terkini

Rekam Jejak Kegigihan Polisi dalam Penangkapan DPO Putra Kiai di Jombang

36
×

Rekam Jejak Kegigihan Polisi dalam Penangkapan DPO Putra Kiai di Jombang

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Kasus pencabulan terhadap santri yang dilakukan oleh MSAT putra Kiai di Pondok Pesantren Ploso, Jombang, Jawa Timur tak kunjung tuntas. Hingga kini status tersangka yang ditetapkan oleh Polda Jatim, masih buron atau daftar pencarian orang (DPO)

Diketahui sebelumnya, pada Oktober 2019 silam, MSAT dilaporkan ke Polres Jombang atas dugaan pencabulan terhadap perempuan di bawah umur asal Jawa Tengah dengan nomor LP: LPB/392/X/RES/1.24/2019/JATIM/RESJBG. Namun demikian, hingga kini pelaku masih menghirup udara segar.

Scroll untuk melihat berita

Lantas seperti apa langkah-langkah atau upaya yang dilakukan oleh pihak kepolisian ? Setelah momen pemanggilan atau penjemputan yang dilakukan oleh Polda Jatim, kini polisi dari Polda Jatim bersama Polres Jombang kembali melakukan upaya untuk menindaklanjuti kasus tersebut.

Penangkapan Diwarnai Aksi Kejar-kejaran dan Perlawanan

Aksi Kejar-kejaran
Video petugas kepolisian saat memeriksa mobil salah satu rombongan yang diduga bersama tersangka

Kepada Beritabangsa.com, Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat menceritakan kronologi aksi polisi yang sempat kejar-kejaran hingga sempat terjadi ancaman saat melakukan upaya penangkapan terhadap pelaku, Minggu (3/7/2022) siang kemarin.

Menurutnya hal itu berawal dari adanya laporan dari Polda Jatim yang menghubungi Polres Jombang. Laporan yang berisi sedang melakukan pembuntutan terhadap rombongan yang diduga di dalamnya ada tersangka.

“Dari Polda menghubungi jika melaksanakan pembuntutan dari Desa Pucung. Diduga DPO MSA berada dalam rentetan rombongan mobil sekitar kurang lebih 13 mobil kalau tidak salah. Katanya lagi ada kegiatan lalu tak lama kemudian pulang,” jelasnya saat ditemui Beritabangsa.com di kantornya.

Begitu selesai melaksanakan kegiatan, tak lama berselang rombongan dimaksud pulang. Di sana Kapolres Jombang menerima pesan dari Polda Jatim yang berisikan, minta bantuan untuk penebalan kekuatan personel untuk keamanan.

“Kemudian kami memploting anggota untuk melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan pertama dilakukan di perempatan jalan Sambong. Kemudian sudah ada beberapa yang lewat karena terputus lampu merah. Tapi tetap dikejar,” katanya.

Begitu dikejar oleh anggota polisi lalu lintas dengan melakukan kendaraan bermotor, rombongan tak kunjung berhenti. Malah AKBP Moh Nurhidayat mengatakan, anggotanya yang melakukan pengejaran menerima ancaman.

“Waktu pengejaran malah ada perlawanan sampai melakukan tindakan yang membahayakan. Kemudian dari mobil panther yang menabrak kendaraan mobil, tidak tahu apa sebagai peralihan juga belum tahu, akhirnya berhasil diamankan. Tapi dua rombongan mobil lainnya kabur. Kemudian kendaraan mobil yang diamankan langsung ke Polda Jatim,” bebernya.

Di dalam mobil yang diamankan tersebut, Kapolres Jombang menyebutkan mengamankan sejumlah barang bawaan termasuk salah satunya ada ditemukan soft gun. Selain barang bawaan, polisi juga mengamankan 3 orang.

Mereka adalah 2 pria dan 1 perempuan. Dua orang yang diamankan berinisial RBP dan AR. Dibawa ke Polda Jatim, ketiga orang dalam satu rombongan itu dimintai keterangan. Meski demikian alhasil mereka dipulangkan.

“Ketiga orang yang diamankan kemarin itu statusnya bukan keluarga dengan yang bersangkutan. Seperti apa ya, hal nya jemaahnya gitu. Dipulangkan karena mereka hanyalah mengikuti rombongan saja. Jadi bukan yang melakukan perlawan kala itu juga,” jelas Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat.

Kapolres Jombang Temui Pengasuh Ponpes

Pertemuan
Video yang beredar menampakkan Kapolres Jombang saat melakukan pertemuan dengan pengasuh Ponpes di Ploso

Tak berhenti di situ saja, upaya polisi untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Pasalnya, Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat melakukan pertemuan kala malam harinya. Permintaan pertemuan tersebut dikatakan Kapolres Jombang, untuk menyampaikan beberapa pesan penting yang tidak lepas dari kasus tersebut.

“Benar kami melakukan negosiasi untuk bisa bertemu dengan pengasuh pondok pesantren di sana. Sebelum ke sana kita dengan melibatkan beberapa anggota untuk menjaga keamanan Kamtibmas,” cetusnya.

Salah satu caranya yakni, melakukan penutupan jalan sementara. Hak itu dilakukan setelah muncul laporan akan ada warga Shiddiqiah yang diundang ke lokasi.

“Memang benar situasi sebelumnya sampai saya sampai di sana itu beda. Yang awalnya sepi, pas saya sampai di sana ada sekitar 80 warga yah yang ada di sana. Setelah diperkenankan untuk bertemu dengan Kiai, akhirnya kita melakukan perbincangan yang di sana itu disaksikan oleh beberapa orang di depannya,” paparnya.

Tak lama berselang, akhirnya pertemuan dan sedikit waktu perbincangan usai. Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat mengatakan dalam perbincangan tersebut, meminta kepada yang bersangkutan untuk koperatif untuk menjalankan kasus tersebut.

“Tapi Mbah Kiai bilangnya ada permasalahan keluarga dan mengatakan hal ini itu. Tapi karena situasi yang tidak memungkinkan untuk berbicara panjang, dan mungkin Mbah Kiai juga kurang dalam pendengarannya, akhirnya kami pulang. Akan tetapi kasus ini tetap lanjut nanti,” katanya.

Polisi akan Lakukan Penangkapan di Momen yang Tepat

Kawasan Pondok
Kondisi terkini di halaman kawasan Pondok Pesantren di Ploso Jombang

Kendati tersangka tak kunjung berhasil diminta untuk menyerahkan diri atau penangkapan, pihak kepolisian tak akan berhenti untuk menindaklanjuti. Kata AKBP Moh Nurhidayat, polisi masih mencari momen yang tepat untuk menindaklanjuti kasus dimaksud.

“Karena pertimbangan kami yakni situasi Kamtibmas. Kami tidak ini ada korban begitu. Jadi bisa jadi ke depannya ini dilakukan penangkapan paksa, makanya polisi saat ini masih mencari momen yang tepat,” tegasnya.

“Imbauan atau peringatan dari kami hanya, jangan sampai ada warga yang menghalang-halangi tugas kami. Karena nanti itu bisa dipidana. Tapi setidaknya tidak sampai dilakukan penangkapan paksa, tapi yang bersangkutan menyerahkan diri ke Polda Jatim atau ke Polres Jombang nanti kami antar ke Polda Jatim,” lanjutnya.

>>>ikuti berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *