Sementara itu, narasumber B menjelaskan kronologi terbongkarnya praktik illegal yang selama ini dilakukan oleh ID.
ID mempunyai akses database pasien BPJS Kesehatan dengan leluasa, karena membuat password tersendiri. Hanya dia yang tahu. Sejak ID dipindah ke Apotek Rawat Inap, banyak pasien umum yang mencarinya hanya untuk membeli obat karena harganya miring.
“Mbak ID ke mana, saya ingin membeli obat karena harganya lebih murah,” ucap narasumber B menirukan pertanyaan sejumlah pasien kepada pegawai lain di satu ruangan itu.
Tidak hanya satu dua pasien umum yang mencarinya, namun sangat banyak. Dari sini pegawai lainnya menaruh curiga, hingga akhirnya ID diminta membuka akses data BPJS Kesehatan itu.
Karuan saja, aksinya terbongkar. ID melakukan praktik illegal selama ini. Setelah dicek oleh pejabat pengendali, diketahui obat-obat itu telah dijual ID. Totalnya sudah mencapai Rp 1 miliar lebih.
Diduga aksi ini telah dilakukan ID yang menempati jabatan itu sejak 2015.
Atas temuan fakta ini pun, lalu para pegawai melaporkan kepada jajaran Direksi RSD dr Soebandi yang kemudian dilakukan audit dan dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) akhir Januari 2022.
“Setelah ada temuan ini, anehnya yang menindaklanjuti ini bukan pejabat level di atasnya ID sebagai administrasi farmasi, yang mengaudit temuan itu justru Kasie Pengembangan SDM yang tupoksinya itu pengembangan SDM seperti melakukan bimtek, dan peningkatan kapasitas SDM. Seharusnya, pejabat di atas urusan administrasi,” imbuh narasumber B menyesalkan.
Rumah Saudari ID Sudah Tak Berpenghuni
Rumah saudari ID di Perumahan Bumi Tegal Besar Blok BQ 17A kosong tak berpenghuni.
Setelah audit tersebut, ID sudah tidak lagi ngantor di Rumah Sakit Daerah ini.
Wartawan beritabangsa.com pun berusaha mencari alamat rumah ID, dan ditemukan di Perumahan Bumi Tegal Besar BQ nomor 17A.
