BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Sebanyak 124 calon jamaah haji asal Kabupaten Jombang harus menunda perjalanan suci mereka ke Tanah Suci tahun ini. Harapan yang telah dirajut bertahun-tahun itu harus tertunda, usai mereka dinyatakan gagal berangkat karena belum melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) hingga batas waktu yang ditetapkan.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jombang, Muhajir, menjelaskan bahwa batas akhir pelunasan Bipih untuk Embarkasi Surabaya telah ditutup pada 25 April 2025. Dari total pendaftar, 124 calon jamaah belum menyelesaikan pembayaran senilai Rp60.955.751.
“Karena tidak melunasi sampai batas waktu, mereka dinyatakan batal berangkat tahun ini. Kuota mereka digantikan oleh jamaah cadangan yang telah siap,” ujar Muhajir, Rabu (30/4/2025) siang.
Menurut Muhajir, kegagalan pelunasan itu bukan semata karena kendala ekonomi. Ada pula calon jamaah yang memilih menunda keberangkatan demi bisa berhaji bersama keluarga di tahun berikutnya. Tak sedikit pula yang terganjal kondisi kesehatan.
Meski gagal berangkat tahun ini, pintu ibadah haji bagi mereka belum tertutup. Para calon jamaah tersebut tetap berhak mengikuti keberangkatan tahun 2026 dengan status “lunas tunda.”
“Pilihannya ada. Mereka tetap bisa berangkat tahun depan, dengan catatan melunasi Bipih pada periode berikutnya,” jelas Muhajir.
Sementara itu, sebanyak 1.012 calon jamaah haji asal Jombang dipastikan berangkat ke Mekkah tahun ini. Mereka telah melunasi biaya perjalanan pada tahap satu dan dua, dan akan diberangkatkan dalam tiga kelompok terbang (kloter), yakni Kloter 18, 19, dan 48.
“Kloter 18 dan 19 dijadwalkan berangkat pada 6 Mei 2025. Kloter 48 menyusul pada 15 Mei 2025,” pungkas Muhajir.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
