BERITABANGSA.ID, MADIUN – Pengurus Pusat (PP) Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) menargetkan tahun ini akan memberikan beasiswa kepada mahasiswa tak mampu, guna menjalankan program Kakak Asuh, sebagai program kerjanya. Bahkan mencita-citakan Unej bisa mengelola anggaran seperti Harvard University, USA.
Hal ini terungkap saat rapat kerja (Raker) PP KAUJE dan penandatanganan MoU program beasiswa Kakak Asuh, yang diselenggarakan di Pendapa Bupati Madiun, Sabtu (26/4/2025).
HM Sarmuji, Ketua PP KAUJE menaruh perhatian serius bagaimana alumni Unej yang sedemikian besar, bisa bermanfaat bagi generasi mendatang.
Pemberian beasiswa melalui program Kakak Asuh, ini diupayakan terus menerus, kontinyu dan istikamah, dengan jumlah dan nilai semakin meningkat.
Dia lantas membandingkan dengan Universitas di luar negeri, bahwa Unej sebagai ranking X world university ranking (WUR), sudah memiliki 21 lembaga pemberi beasiswa. Dengan beasiswa itu, mahasiswa akan lebih fokus dan menjadi lulusan yang ber IPK tinggi dan mudah diterima di dunia kerja.
“Semakin banyak lulusan sebuah perguruan tinggi yang diterima dunia kerja, dan kiprah alumninya berdampak luas, memilki jabatan, pekerjaan dan memberi manfaat luas di masyarakat, otomatis akan meningkatkan ranking perguruan tinggi,” ujarnya.
Bukan tidak mungkin Unej akan mengelola anggaran yang besar, baik bersumber dari alumni, BUMN, perusahaan dan lembaga lain selain pemerintah, seperti di perguruan tinggi di luar negeri.
“Di Universitas Harvard Amerika, itu mengelola anggaran 150 triliun. Duit sebesar itu dari Presiden Trump. Bayangkan jika itu di Unej. Sementara di Unej sendiri mengelola anggaran hanya 800 miliar rupiah,” ujar Ketua Fraksi Golkar DPR RI ini.
Kata alumni FE Unej 1992 ini, kontribusi berupa pemberian beasiswa dari alumni harus terus ditradisikan. Budaya ini kata dia harus ditumbuhkan terus menerus sehingga lama kelamaan akan besar.
“Mimpi kita adalah suatu saat bisa seperti Harvard University yang mengelola anggaran 150 triliun. Tradisi kontribusi ini harus dibudayakan. Unej, bisa mengelola 4 triliun saja sangat luar biasa. Kemarin harapannya Kampus bisa mengelola tambang. Tapi karena ada protes yang katanya di UU Minerba itu akan mengancam independensi kampus. Bagaimana lagi. Kita selama ini terus dicurigai pikiran terus menerus politiking,” ujar Sarmuji.