Terkini

Melihat Suka Cita Launching dan Bedah Buku “Parade Puisi yang Jatuh” di Jombang

119
×

Melihat Suka Cita Launching dan Bedah Buku “Parade Puisi yang Jatuh” di Jombang

Sebarkan artikel ini
Bedah buku
Launching dan Bedah Buku Berjudul "Parade Puisi yang Jatuh", yang berlangsung di Gedung Kesenian Jombang. Foto: Faiz Beritabangsa.id.

BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Jumat (21/02/2025) malam, halaman Gedung Kesenian Jombang berpendar cahaya lampu temaram. Karpet biru terbentang rapi di teras gedung yang masih harum cat baru.

Alunan musik akustik ringan, menjadi alas bagi puluhan pemuda yang duduk dan saling bertukar obrolan.

Rupanya, suasana hangat itu menyimpan tujuan yang istimewa pada pagelaran launching dan bedah buku “Parade Puisi yang Jatuh”. Buku tersebut merupakan sebuah antologi yang lahir dari tangan-tangan kreatif kelompok teater “Rubah Merah” SMAGAJOE.

Tak sekadar seremoni peluncuran, acara ini juga menghadirkan dua sosok inspiratif, Siti Bedjoe Sa’adah dan Yogo Arif Prakoso, yang siap menguliti makna di balik setiap bait yang tertulis.

Di antara riuh rendah persiapan, tampak Irena Anindita, sang pemandu acara sedang sibuk bersama rekannya. Namun, di wajahnya yang ceria, tak ada jejak lelah. Semangat dan candanya seolah menjadi perekat suasana. Sebelum sesi utama dimulai, Irena memberi jeda dengan memberikan kesempatan tim untuk menyuguhkan penampilan musik akustik.

“Dalam membawa sebuah acara memang harus mampu mencairkan suasana. Kalau suasananya cair, acara ini jadi lebih hidup. Kalau pertunjukan musik dari teman-teman ini tadi semacam pemanasan, supaya nanti semua bisa fokus tapi tetap santai,” ujarnya sambil menyelipkan tawa ringan.

Tak lama berselang akhirnya sesi utama dimulai, ketiga penulis muda yang menjadi motor penggerak buku ini pun maju ke depan. Nadia Floris, Xena Maharani, dan Reryta Zalwa Af Idhata. Di hadapan para pembicara, mereka duduk dengan kepala tegak, bak membawa bukti bahwa mimpi bisa diterjemahkan menjadi karya nyata.

Siti Bedjoe Sa’adah, yang juga seorang penulis dan guru Bahasa Indonesia di SMP Tembelang Jombang, tak bisa menyembunyikan kekagumannya. Dalam setiap lembar buku berjudul “Parade Puisi yang Jatuh”, ia menemukan ketulusan, keberanian, dan ketekunan.

“Bahasanya rapi, pilihan katanya matang, dan yang paling penting, ada jiwa di setiap puisinya. Ini bukan sekadar kumpulan kata-kata indah, tapi cerminan perasaan. Luar biasa anak-anak semuanya, teruslah berkarya kedepannya,” katanya dengan raut wajah berkaca-kaca.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60