BERITABANGSA.ID, TULUNGAGUNG – Menjalankan ibadah puasa adalah kewajiban. Termasuk menjaga kesehatan. Jika sakit terpaksa mengonsumsi obat meski sedang puas. Jangan khawatir akan membatalkan puasa.
Apoteker Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Iskak Tulungagung, Vina Yuwantari, mengatakan ada jenis obat yang tidak membatalkan puasa. Yakni obat-obatan yang masuk ke dalam tubuh melalui cara-cara tertentu yang tidak melalui mulut atau saluran pencernaan.
“Salah satu obat yang boleh digunakan saat puasa adalah salep yang dioleskan pada kulit,” terangnya.
Berikut ini ada beberapa daftar jenis obat yang tidak membatalkan puasa dan aman untuk digunakannya.
Obat yang diserap melalui kulit obat yang diserap melalui kulit seperti salep, krim, plester, dan koyo tidak membatalkan puasa. Obat-obatan tersebut digunakan secara lokal, dan dipakai pada bagian yang sakit saja.
Obat tetes mata, telinga, atau hidung tidak membatalkan puasa karena tidak masuk ke dalam saluran pencernaan.
Obat inhalasi untuk gangguan pernapasan diberikan saat sesak napas, biasanya untuk penderita asma dan penyakit paru lain. Penggunaan obat ini dengan cara dihirup dan langsung menuju saluran pernapasan.
Obat kumur, digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi akibat perkembangan bakteri di dalam mulut, serta dapat menyegarkan napas saat berpuasa.
Obat suntik selain nutrisi, seperti obat injeksi lewat kulit, otot, atau intravena di mana penggunaan obat suntik tidak membatalkan puasa. Namun, pemberian makanan melalui intravena dianggap membatalkan puasa karena makanan masuk langsung ke dalam saluran pencernaan.
Obat Suppositoria merupakan obat berbentuk seperti peluru atau kerucut yang dimasukkan ke dalam anus (rektal), uretra, atau vagina.
Obat ini dapat diberikan oleh dokter dalam kondisi tertentu dan memiliki jenis serta cara penggunaan yang berbeda.
Obat Insulin merupakan obat yang digunakan dalam perawatan dan penanganan diabetes melitus tipe-1 dan terkadang diabetes melitus tipe-2, yang keduanya merupakan faktor risiko signifikan untuk penyakit arteri koroner, stroke, penyakit pembuluh darah perifer, dan sejumlah kondisi pembuluh darah lainnya.
Meskipun tidak membatalkan puasa, penggunaan obat-obat tersebut tetap harus dikonsultasikan dengan dokter.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id.
