BERITABANGSA.ID, MOJOKERTO – Program makan bergizi gratis yang digagas pemerintah diharapkan melibatkan para pedagang di kantin sekolah. Sehingga keberlangsungan usaha mereka terjaga.
Pasalnya, mereka khawatir kebijakan ini akan berdampak negatif pada usaha mereka yang telah menjadi sumber penghasilan utama selama bertahun-tahun.
Salah seorang pedagang kantin sekolah MAN 2 Mojokerto, ditemui Selasa (21/1/2025), mengaku telah berjualan selama hampir 7 tahun mengungkapkan kekhawatirannya.
Sebelumnya, ia mampu meraih pendapatan kotor hingga Rp1 juta namun kini hanya mencapai Rp500 ribu per hari, akibat semakin banyak siswa yang membawa bekal dari rumah.
“Kalau program makan siang gratis ini berjalan, otomatis siswa tidak perlu lagi membeli makanan di kantin. Kami sangat berharap agar pemerintah melibatkan kami dalam program ini. Kami sudah lama berjualan di sekolah dan menggantungkan hidup dari sini,” ujarnya.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Mojokerto Raya menyatakan dukungannya terhadap aspirasi para pedagang kantin dan berharap adanya keterlibatan mereka dalam program ini.
“Kami memahami kekhawatiran para pedagang kantin sekolah dan berharap pemerintah bisa memberikan ruang bagi mereka untuk tetap berkontribusi dalam program ini. Dengan begitu, kesejahteraan pedagang tetap terjaga, sementara kebutuhan gizi siswa juga dapat terpenuhi,” ujar Ketua IKAPPI Mojokerto Raya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) IKAPPI Jawa Timur, Susilo, juga menegaskan pentingnya keterlibatan pedagang kantin dalam kebijakan ini.
“Kami berharap pemerintah dapat melihat peran penting pedagang kantin yang sudah lama berkontribusi di sekolah-sekolah. Melibatkan mereka dalam program makan gratis bisa menjadi solusi terbaik agar program berjalan optimal tanpa merugikan usaha yang telah mereka bangun bertahun-tahun,” ujar Susilo.
Bahkan di tingkat nasional, Ketua DPP IKAPPI, Abdullah Mansuri, dalam sebuah dialog di TV-One sebelumnya juga telah menyoroti dampak ekonomi dari program makan bergizi gratis ini.
Dalam kesempatan tersebut, Abdullah Mansuri menyampaikan bahwa pedagang pasar seharusnya turut dilibatkan sebagai pemasok bahan baku untuk program ini.
“IKAPPI siap memastikan distribusi bahan baku yang segar dan berkualitas. Para pedagang pasar yang tergabung dalam IKAPPI memiliki kapasitas untuk menjadi pemasok bahan baku makanan bergizi di sekolah-sekolah, sehingga program ini bisa memberikan manfaat lebih luas,” ujar Abdullah Mansuri dalam dialog tersebut.
Para pedagang berharap pemerintah dapat membuka ruang dialog dengan mereka untuk membahas skema kerja sama yang menguntungkan semua pihak, baik dari segi kesehatan siswa maupun ekonomi pedagang.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
