Oleh: Moch Eksan (*)
Prabowo adalah perwira tinggi militer yang besar di satuan tempur. Ia tak pernah menjadi komandan teritorial, di tingkat Komando Rayon Militer (Koramil) di tingkat kecamatan sekalipun. Semua karier sejak lulus taruna pada 1974 sampai dengan diberhentikan dari dinas militer pada 1998, di satuan tempur.
Tak kurang dari 24 tahun, Prabowo mengabdi di dunia militer. Selama itu, ia belum pernah mendapat penugasan di bidang politik seperti jabatan anggota dewan atau kepala daerah. Ia murni menjalankan fungsi ketahanan, dan tak pernah menjalankan fungsi politik sebagai wujud dwifungsi TNI.
Sebelum dwifungsi TNI dihapus efektif pada 2004, tentara memiliki kursi parlemen di berbagai jenjang. Ada Fraksi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) di DPRD Kabupaten/kota, DPRD Propinsi dan DPR RI. Jumlah kursinya antara 5 sampai dengan 100 kursi.
Pada era Soeharto, hampir seluruh jabatan kepada daerah, baik di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota dijabat oleh perwira TNI yang menjalankan fungsi politik dari rezim militer. Mereka dipilih melalui mekanisme pemilihan dewan yang sudah disetting sedemikan rupa oleh pemerintah.
Pemerintah berkuasa sangat menguasai parlemen melalui fraksi Golkar yang dipilih lewat pemilu dan Fraksi ABRI yang ditunjuk oleh pemerintah. Kekuatan politik rezim Orde Baru merupakan single majority (mayoritas tunggal) yang bersumber dari ABG (ABRI, Birokrasi dan Golongan Karya).
Dari 12 jabatan yang pernah diemban oleh Prabowo, tak ada satu pun rekam jejaknya di bidang politik militer dan komando strategis teritorial. Ia besar di satuan tempur dan perang dalam membela kedaulatan negara dan ketahanan nasional. Antara lain:
Pertama, komandan peleton para komandan Group 1 Kopassandha 1976.
Kedua, komandan kompi para komando Group 1 Kopassandha 1977.
Ketiga, wakil komandan Detasemen-81 Kopassus 1983-1985.
Kelima, wakil komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad 1985-1991.
Keenam, kepala staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad 1991-1993.
Ketujuh, komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus 1993-1994.
Kedelapan, wakil komandan Kopassus 1994-1995.
Kesembilan, komandan Kopassus 1995-1996.
Kesepuluh, komandan jenderal Kopassus 1996-1998.
Kesebelas, panglima Kostrad TNI AD 1998.
Keduabelas, komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI 1998.