BERITABANGSA.ID, MALANG – Pemerintah Kota Malang melalui Bakesbangpol Kota Malang mengajak peran serta calon legislatif (Caleg) DPRD Kota Malang untuk mengikuti kegiatan bertajuk “Penguatan wawasan kebangsaan dalam mewujudkan Pemilu damai di Kota Malang.”
Acara digelar di Hotel Grand Mercure yang disusul dengan agenda “Deklarasi damai” yang dibacakan oleh Ketua DPRD Kota Malang.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengajak berbagai pihak untuk dapat menciptakan Pemilu yang aman, damai dan sejuk, demi terjaganya persatuan.
“Penting bagi kita semua memiliki Wasbang yang kuat, karena ketika berbicara tentang itu maka poin penting yang harus kita pahami bersama bahwa kepentingan negara adalah di atas segalanya,” ujarnya.
Menurutnya, hal itu sangatlah penting memasuki Pemilu 2024 guna menjaga suasana kondusif Kota Malang.
“Kota Malang ini adalah kota yang identik dengan pluralisme dan berbagai macam perbedaan. Tetapi kerukunan dan toleransi mampu terpelihara dengan baik. Dan apapun alasannya, bagaimanapun keadaannya, saya sangat berharap konstelasi politik yang ada tidak merusak marwah kerukunan yang lekat dengan citra Kota Malang,” papar Wahyu.
Dalam “deklarasi damai” itu Ketua DPRD Kota Malang I Made Riyandiana Kartika berharap para Caleg menaati peraturan dan ketentuan yang berlaku. Di sini KPU dan Bawaslu Kota Malang sudah menerapkan aturan yang harus ditaati.
“Saya harapkan dengan wawasan kebangsaan ini, persatuan dan kesatuan di bawah dasar landasan kebhinekaan benar-benar bisa terus dirawat di Kota Malang khususnya. Ayo kita berpesta demokrasi ini sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku,” kata Made, 8 November 2023.
Made menekankan, bahwa Caleg harus siap gagal dan siap mental. Sebab, dari 570 Caleg akan kontestasi di Pileg 2024 dan memilih 45 orang saja untuk formasi kursi di DPRD Kota Malang.
“Caleg itu harus siap gagal. Kalau tidak jadi anggota legislatif, berarti investasi politik. Jadi, harus siap mental,” tuturnya.
Sementara mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Malang ini juga menyampaikan bahwa perbedaan adalah hal yang wajar, tetapi paling penting adalah tetap menjaga persatuan dan kesatuan mewujudkan Pemilu yang damai.
“Dalam politik perbedaan adalah hal yang biasa, dalam pertandingan kalah menang adalah hal yang lumrah. Maka pesan saya mari bersatu kembali setelah Pemilu ini usai dan kembali menjadi satu kesatuan seperti sebelumnya,” pungkas Wahyu. (ADV).
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id