BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Harga telur ayam kembali meroket. Di Kabupaten Jombang, Jawa Timur misalnya, kenaikan mencapai Rp2000-3000 per kilogramnya (Kg).
Namun kondisi itu membuat Teddy Purwanto, peternak ayam petelur asal Desa/Kecamatan Mojowarno, Jombang, full senyum.
Kini pendapatannya naik 20 hingga 30 persen dibanding sebelumnya.
Menurut Purwanto, kenaikan harga telur di tingkat peternak sudah terjadi sejak sepekan lalu.
Sebelumnya harga Rp21.500 ribu per Kg, kini naik jadi Rp 23.500 ribu.
“Iya sudah naik sejak satu minggu an ini. Ya cukup tinggi sih dengan kenaikan 2 hingga 3 ribu ini. Kalau bagi saya sebagai peternak sendiri ya alhamdulilah senang,” jelas pria 42 tahun saat ditemui pada Sabtu (18/11/2023) pagi.
Bukan tanpa sebab kata Purwanto, kenaikan harga telur tersebut dinilai terjadi lantaran makin mahalnya harga pakan dan menurunnya jumlah produksi telur lantaran cuaca tak menentu.
Harga pakan sebelumnya Rp360 ribu per 50 Kg, kini naik jadi Rp375 ribu.
“Pakan naik selisih 15 ribu rupiah per zak. Sedangkan dalam tiap hari, saya membutuhkan 250 kilogram pakan untuk 2.200 ekor ayam di kandang. Selain itu juga jumlah produksi telur menurun karena cuaca ekstrim, kadang panas kadang hujan,” katanya sembari memanen telur ayam di kandangnya.
Setiap harinya, ia mampu memanen satu kuintal telur ayam. Dengan kenaikan itu, pendapatannya kini naik setiap harinya.
“Ia ada untungnya sedikit-sedikit lah, 20 sampai 30 persen. Omzet setiap harinya biasanya dua juta seratus, sekarang dua juta tiga ratus an,” bebernya.
“Kalau ke-depannya ini kemungkinan harga telur terus melambung tinggi. Selain karena harga pakan dan cuaca, juga menjelang momen natal dan tahun baru an,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id