BERITABANGSA.ID – LUMAJANG – Peran lintas sektor dengan berbagai inovasi berbasis masyarakat dibutuhkan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Lumajang.
“TP PKK adalah salah satu organisasi yang berkontribusi untuk menurunkan stunting atau tengkes di Lumajang. Intervensi sangat baik dengan pemberdayaan masyarakat melalui program dan inovasinya,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang, dokter Rosyidah, Sabtu (21/10/2023).
Dia mengungkapkan, tim pendamping keluarga (TPK), kader dan sahabat PKK merupakan ujung tombak dalam pencegahan dan penanganan stunting.
“Mereka bisa mendukung pengentasan problematik stunting di wilayah, karena merekalah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ujarnya.
Peran mereka antara lain sosialisasi, dan pendampingan. Jika ada bayi yang terindikasi stunting segera dibawa ke layanan kesehatan.
“Selain layanan kesehatan, pemberian informasi pentingnya pola asuh yang benar dalam masa 1000 hari pertama kehidupan ini juga terus dilakukan,” imbuhnya.
Sementara itu, Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Nur Hotimah menerangkan penanganan stunting sejatinya dilakukan sejak pra konsepsi atau pembuahan hingga usia 2 tahun atau di masa 1000 hari pertama kehidupan.
Di masa itu hingga balita banyak faktor multidimensi mempengaruhi gizi buruk pada ibu hamil dan si balita.
Namun, kesehatan, sanitasi dan tumbuh kembang dipengaruhi oleh faktor pengasuhan.
“Kualitas pengasuhan menentukan kualitas generasi anak, mereka banyak waktu bersama keluarga di rumah. Di masa Golden Period itu calon orangtua bisa menyiapkan kehamilan dan pengasuhan dengan optimal,” terangnya.
Pj Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang, Rahayu Agus Triyono, menyampaikan TP PKK berperan penting mendukung tugas pemerintah untuk mengentaskan kasus stunting atau tengkes.
“PKK punya peran penting untuk mengentaskan kasus stunting. Di Lumajang, ada beberapa inovasi yang telah diimplementasikan dalam mendukung pemerintah daerah, agar dapat menurunkan kasus stunting,” ujar Rahayu Agus Triyono.