BERITABANGSA.COM– Biasanya gaya hidup menjadi salah satu hambatan untuk kita menentukan pengeluaran yang tepat. Antara keinginan dan kebutuhan menjadi dua hal yang kadang tidak bisa kita bedakan dan prioritaskan. Sehingga dapat mempengaruhi pengeluaran yang kita lakukan baik itu dalam pengeluaran sehari-hari, Mingguan, Bulanan bahkan tahunan.
Upaya-upaya untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran harus di lakukan meski hal itu memang tidak mudah dan pasti membutuhkan proses. Besar dan kecil pengeluaran tergantung pada gaya hidup masing-masing setiap orang.
Oleh sebab itu berikut 4 trik anti boros untuk memilih dan memilah pengeluaran berdasarkan keinginan dan kebutuhan :
1. Kebutuhan Penting dan Mendesak
Pilih kebutuhan yang di rasa penting dan mendesak sebagai prioritas utama dalam hal pengeluaran yang akan dilakukan. Dalam artian kebutuhan penting dan mendesak berarti masuk dalam kategori tidak bisa ditunda atau digantikan dengan yang lain karena sifatnya yang harus disegerakan.
Kebutuhan yang masuk dalam kategori ini adalah kebutuhan yang digunakan dalam sehari-hari seperti makan, minum, tagihan hingga dana darurat. Walaupun sifatnya penting dan mendesak bukan berarti tidak bisa mengontrolnya. Kebutuhan seperti gas, listrik, internet, telepon, layanan streaming, dan TV kabel, masih bisa dihemat dengan mengurangi penggunaannya di saat sudah tidak perlu di gunakan atau memangkas yang tidak perlu-perlu atau juga ketika hal itu bisa dilakukan pada waktu yang lain.
2. Kebutuhan Penting tapi Tidak Mendesak
Kebutuhan yang satu ini menunjukkan kebutuhan yang penting, namun pemenuhannya bisa ditunda karena memang sifatnya tidak mendesak. Namun bukan berarti bisa disepelekan. Maksud ditunda artinya pemenuhan kebutuhan tersebut masih bisa direncanakan dalam jangka waktu tertentu yang tidak harus dilakukan pada saat itu juga.
Kategori kebutuhan seperti ini memberi waktu lebih lama untuk diwujudkan. Kebutuhan yang termasuk dalam kategori ini seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, membeli rumah pribadi, biaya sekolah anak, dana pensiun dan liburan. Semua kebutuhan tersebut memang penting, tapi tidak harus dipenuhi saat ini juga. Sehingga bisa memulai membuat rencana dalam jangka waktu tertentu untuk mencapainya.
3. Kebutuhan Tidak Penting tapi Mendesak
Bagaimana jika kebutuhan tersebut tidak penting tapi mendesak? Situasi dan kondisi mendesak itu faktor penyebabnya ada banyak hal. Contoh kondisi mendesak yang diciptakan dari sedang adanya promosi atau diskonan besar-besaran. Memang ini salah satu strategi yang sering dipakai untuk berbelanja hemat. Tapi, kalau kebutuhan yang kita beli tidak penting lebih baik ditunda dulu.
Inilah salah satu pentingnya untuk memiliki pembukuan yang rutin agar dapat tetap mengetahui pengeluaran beserta batasan pengeluaran ketika dihadapkan pada kebutuhan seperti ini.
4. Kebutuhan Tidak Penting dan Tidak Mendesak
Kategori kebutuhan seperti ini sebaiknya dijauhi karena sifatnya yang tidak penting serta tidak mendesak. Jika dituruti hanya akan membuat pengeluaran semakin tidak terkontrol. Contohnya, membeli gadget baru, belanja secara sembarangan tanpa memikirkan kebutuhan, berlibur tanpa perencanaan, nongkrong tidak jelas di resto atau cafe.
Sebenarnya contoh di atas adalah contoh yang tidak perlu untuk dilakukan sering-sering. Namun jika tetap melakukannya apalagi sering, keuangan yang ada berpotensi bermasalah. Kebutuhan pada kategori ini memang bisa menggoda. Saran yang dianjurkan segera sesuaikan keinginan dengan kemampuan kantong yang ada.
Mengatur pengeluaran bukan berarti membatasi kebutuhan untuk diri sendiri atau sekitar. Justru dengan pengeluaran dapat memilah, memilih dan mengetahui pengeluaran kita selama ini sejauh mana fungsinya apa lebih banyak untuk kebutuhan yang jangka pendek, panjang atau bahkan hanya sekedar belanja. Semoga bermanfaat.
*) M. Hisam – Reporter Beritabangsa.com
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com