BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memperkuat komitmen dalam pengembangan riset global melalui peluncuran Program Postdoctoral Fellowship Scheme, sebuah program strategis yang ditujukan bagi peneliti internasional bergelar doktor (PhD) untuk menjalankan penelitian penuh waktu di lingkungan Unusa.
Program ini menjadi bagian dari strategi besar universitas untuk meningkatkan daya saing akademik, produktivitas ilmiah, serta memperkuat posisi Unusa dalam peta pendidikan tinggi global.
Rektor Unusa, Profesor Achmad Jazidie, menyampaikan bahwa keberadaan peneliti asing di kampus diharapkan mampu membangun atmosfer ilmiah yang lebih kolaboratif dan inovatif.
“Program ini tidak hanya mendorong kolaborasi internasional, tetapi juga diharapkan memperkuat kerja-kerja pusat riset yang telah kami bentuk di beberapa fakultas,” ujarnya.
Empat pusat riset yang telah dikembangkan Unusa meliputi riset penyakit tuberkulosis, kesehatan lingkungan pesantren, perawatan lanjutan di bidang keperawatan, serta pedagogi unggul di ranah pendidikan guru.
Keempatnya menjadi lokus strategis kolaborasi dalam program postdoktoral.
Ketua LPPM Unusa, Doktor Achmad Syafiuddin, menuturkan minat dari peneliti luar negeri terhadap program ini cukup tinggi.
“Saat ini sudah ada beberapa pendaftar dari India dan Filipina. Mereka tertarik berkolaborasi dalam isu-isu strategis seperti kesehatan tropis, ketahanan pangan, teknologi digital, hingga kebidanan terapan,” jelasnya.
Program ini dirancang dengan skema penuh waktu, di mana peserta diharuskan berada secara fisik di Indonesia selama minimal satu tahun masa program.
Mereka juga diwajibkan aktif dalam kegiatan akademik, termasuk pengajaran, pendampingan riset, serta publikasi ilmiah bersama.
Sejumlah persyaratan ditetapkan bagi kandidat, di antaranya memiliki gelar doktor dari institusi bereputasi, rekam jejak publikasi di jurnal internasional, serta kemahiran berbahasa Inggris.
Kemampuan berbahasa Indonesia dianggap sebagai keunggulan tambahan.
Unusa juga menyediakan berbagai dukungan bagi peserta, termasuk tunjangan hidup yang kompetitif, akses ke fasilitas riset dan laboratorium, subsidi tempat tinggal, hingga layanan administratif dan visa.
Semua fasilitas ini ditujukan untuk memastikan kenyamanan dan efektivitas para peneliti dalam menjalankan agenda risetnya.
Melalui program ini, Unusa menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi berbasis nilai yang tidak hanya berorientasi lokal, tetapi juga berpandangan global.
Pendekatan kolaboratif dan terbuka terhadap dunia riset internasional diharapkan menjadi katalisator transformasi Unusa menuju universitas kelas dunia.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id