Keagamaan

Berdoa atau Menyuruh Allah? Ustaz Agus Mustofa Ingatkan Esensi dan Etika Berdoa

22
×

Berdoa atau Menyuruh Allah? Ustaz Agus Mustofa Ingatkan Esensi dan Etika Berdoa

Sebarkan artikel ini
Agus Mustofa
Ustaz Ir. H. Agus Mustofa didampingi Hadi Siswano, Ketua Dewan Masjid Al-Haq, saat wawancara. (Foto Mwd, Beritabangda.id).

Meminta rezeki yang luas tanpa disertai ikhtiar, kerja keras, dan etos kerja yang tinggi hanya akan membuat doa tersebut hampa.

Doa bukan sekadar ritual verbal, tetapi juga ikrar spiritual yang harus diiringi dengan tindakan konkret.

Lebih lanjut, Ustaz Agus Mustofa menyoroti pentingnya keyakinan dalam berdoa.

Ia mengutip ajaran dalam Al-Qur’an bahwa Allah akan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya, dengan syarat mereka memenuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Keimanan yang teguh merupakan fondasi utama agar doa menjadi mustajab.

Ustaz Ir. H. Agus Mustofa saat memberikan tausiah.

Doa yang dipanjatkan dengan keraguan, tanpa keyakinan pada kemurahan dan kekuasaan Allah, tidak akan membuahkan hasil.

Ia juga mengoreksi pemahaman yang keliru tentang doa, yakni menganggapnya sebagai bentuk perintah kepada Allah.

Menurutnya, doa adalah wujud permohonan, bukan instruksi. Hamba tidak berhak memaksa Tuhan untuk tunduk pada kehendaknya.

Selain itu, ia mengingatkan bahwa doa bukan pelarian bagi orang-orang yang serakah, melainkan tempat bersandar bagi mereka yang sedang dalam kesulitan.

Doa seharusnya tidak melemahkan semangat berusaha, tetapi justru memperkuatnya.

Hal penting lain yang disampaikan dalam kajian tersebut adalah perbedaan antara doa dan zikir.

Menurut Ustaz Agus, tidak ada perintah dalam Al-Qur’an untuk memperbanyak doa sebanyak-banyaknya, namun ada perintah yang sangat jelas untuk memperbanyak zikir.

Ini menunjukkan bahwa zikir memiliki nilai kontinuitas yang lebih tinggi dalam membangun kedekatan spiritual dengan Allah.

Ia juga mengingatkan bahwa doa seharusnya dipanjatkan dengan suara lembut dan tenang, sebagai ekspresi kerendahan hati dan penghormatan terhadap Tuhan.

Yang paling utama adalah berdoa dengan memahami makna dari setiap kata yang diucapkan, agar tercipta keharmonisan antara lisan, hati, dan niat.

Penutup dari kajian tersebut menjadi refleksi bagi seluruh jamaah bahwa berdoa adalah seni ketundukan.

Tidak cukup dengan permintaan, namun juga harus dibarengi dengan kesadaran, keyakinan, dan usaha nyata.

Dengan begitu, doa tidak hanya menjadi sarana permohonan, melainkan juga jembatan spiritual yang mempererat hubungan antara hamba dan Khaliknya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60