Royale Kitchen tidak hanya memberikan peluang bagi pelaku usaha kuliner, tetapi juga melibatkan pedagang pasar dalam rantai pasok bahan baku.
Pedagang kebutuhan pokok turut berperan dalam menyediakan bumbu dapur dan bahan mentah lainnya, sementara toko sembako memasok minyak, telur, susu, sirup, serta gula.
“Dengan adanya Royale Kitchen, perputaran ekonomi di pasar semakin meningkat. Bahan baku dari pedagang akan terserap, sehingga memberikan keuntungan bagi semua pihak,” ujar seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Brangkal.
Hal serupa disampaikan oleh pemilik toko sembako yang ikut memasok bahan baku lainnya. “Ini peluang bagus bagi kami pedagang. Pasokan tetap berjalan, dan kami bisa ikut berkembang bersama program ini,” katanya.
Para mitra usaha diwajibkan menjaga kebersihan, memberikan pelayanan yang ramah, serta aktif mempromosikan produk melalui media sosial. Selain itu, mereka juga akan didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran sebesar Rp 20.000 per bulan, yang mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Logo Royale Kitchen hadir dengan kombinasi warna hijau, kuning, dan biru, yang melambangkan kualitas, kehangatan layanan, serta profesionalisme.
“Dengan program ini, kami tidak hanya membuka peluang usaha baru, tetapi juga membangun sistem usaha yang lebih modern dan berkelanjutan,” pungkas Devi.
Ketua IKAPPI Mojokerto Raya berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi seluruh ekosistem pasar, mulai dari pedagang, UMKM, hingga pemasok bahan baku seperti petani dan peternak. Dengan konsep yang lebih modern dan terstruktur, pasar tradisional diharapkan semakin berkembang dan memiliki daya saing yang lebih kuat.
Bagi yang ingin bergabung, dapat langsung menghubungi tim IKAPPI Mojokerto Raya.
IKAPPI Mojokerto Raya – Bersatu, Berdaya, Berkembang! Ayo Belanja Ke Pasar Tradisional.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
