Isra Mi’raj dalam Perspektif Sains
Meskipun Isra Mi’raj adalah mukjizat yang di luar nalar manusia, beberapa teori ilmiah mencoba menjelaskan kemungkinan perjalanan Rasulullah SAW dalam waktu singkat:
– Teori Relativitas dan Kecepatan Cahaya
Albert Einstein menyatakan bahwa waktu bisa melambat dalam kecepatan tinggi. Hal ini menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan perjalanan dalam dimensi berbeda.
– Lubang Cacing (Wormhole)
Ilmuwan modern mengembangkan teori wormhole sebagai jalur pintas di ruang-waktu, memungkinkan perjalanan jauh dalam waktu singkat, mirip dengan konsep Mi’raj.
– Dimensi di Luar Alam Semesta
Teori multiverse dalam fisika kuantum membuka kemungkinan dimensi lebih tinggi, di mana perjalanan spiritual seperti Mi’raj dapat terjadi di luar batas pemahaman manusia.

Selain Isra Mi’raj, Habib Musthofa juga mengisahkan peristiwa luar biasa di zaman Nabi Sulaiman.
Salah satunya adalah pemindahan singgasana Ratu Balqis dalam sekejap mata oleh Asif Bin Barkhiya, seorang ulama sakti dan ahli kitab.
Di akhir, Pembina Majelis Ar-Rohimin, H. Abdul Rohim, menjelaskan, safari Majelis Ar-Rohimin bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga sarana dakwah untuk memperdalam pemahaman masyarakat tentang Isra Mi’raj dan keutamaan selawat.
Ia menambahkan, dengan menggandeng pesantren serta komunitas keagamaan, majelis ini terus berupaya menjaga persatuan dan kedamaian umat.
Program ini diharapkan semakin luas menjangkau berbagai daerah dan memberikan manfaat spiritual bagi masyarakat.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id