Upaya memecah suara Mas Ibin ini, bisa dilihat dari bagaimana PDIP mengusung wakil Bambang Rianto, yakni Bayu Setyo Kuncoro. Yang konon, dia juga kader Ansor yang menjabat sebagai Pengurus Harian (PH) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Blitar.
Secara hitung-hitungan, kedua calon Walikota Blitar tersebut mempunyai basis suara di partai PKB. Secara kultural, Bambang Rianto sedikit banyak pasti punya relasi di antara simpatisan dan pemilih PKB.
Pun juga dengan Mas Ibin, tentunya juga punya hal yang sama. Apalagi dia sebagai sekjen pusat GP Ansor. Secara kalkulasi politik, pasti dia juga punya basis suara dan simpatisan yang tentunya juga tidak sedikit.
Namun meski demikian, harus tetap diakui bahwa strategi politik PDIP memang patut diacungi jempol. Apalagi melihat predikatnya sebagai partai yang kalah pilpres, namun tetap menang pileg.
Suara Ansor
Ketika berbicara suara Ansor, maka tidak lepas dari suara Nahdliyin. Suara kaum sarungan ini menjadi incaran politik paling seksi di antara kedua calon walikota Blitar.
Kenapa demikian, karena Mas Ibin kader Ansor dan Bayu Setyo Kuncoro juga kader Ansor. Maka secara politik, suara Ansor dan Nahdliyin dalam pilwakot Blitar menjadi sangat penting.
Bagi Mas Ibin, suara Ansor ini adalah suara basis. Baik secara kultural maupun secara struktural. Pun juga bagi Bambang Rianto, suara Ansor menjadi basis melalui wakilnya.
Kalau dilihat dari pemetaan suara Nahdliyin secara struktural. Maka suara Ansor Kota Blitar, bisa dipastikan akan memilih pasangan Mas Ibin – Mbak Elim.
Secara kultural dalam proses di Ansor daerah, Bayu Setyo Kuncoro seharusnya lebih memiliki kekuatan dan kedekatan dengan kader Ansor yang bakal menjadi pemilihnya.
Namun terlepas dari semua analisis dan pandangan politik di atas, siapapun yang bakal menang nantinya. Semua tergantung pada seberapa banyak rangkulan yang dilakukan, dan seberapa besar peluru yang ditembakkan.
Dan terakhir, sudah menjadi realitas akbar bahwa dari setiap proses politik. Tidak lagi bicara dia dari mana dan warnanya apa? Tapi berbicara dia punya visi-misi apa dan amunisi berapa?
Selebihnya, selamat memburu banteng.
(*) Penulis adalah wartawan beritabangsa.id
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya tanggung jawab penulis dan tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi beritabangsa.id
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id