Melalui gerakan yang penuh makna, tari ini menggambarkan perjuangan internal untuk mencapai keseimbangan yang sejati, sebuah perjalanan yang penuh tantangan namun membawa kedamaian dalam hidup.
Tarian ini dikoreograferi oleh Neysa Devika Salsabilla yang menafsirkan konsep ini dengan sangat mendalam melalui setiap langkah tari yang disajikan.
Gerakan-gerakan dalam Agrapana dirancang untuk menggambarkan ketegangan dan pelepasan, serta perjuangan antara keinginan untuk terus bergerak maju dan kebutuhan untuk berhenti sejenak dan merenung.
Karya ini bukan hanya sekadar pertunjukan tari, tetapi juga sebuah meditasi visual yang memadukan filosofi hidup dengan ekspresi seni yang indah. Tarian ini mengingatkan kita bahwa hanya dengan menyatukan kedua hal ini, kita dapat menemukan kedamaian dan kebijaksanaan yang menjadi sumber kehidupan yang utama.
Kostum dalam karya tari Agrapana dirancang dengan sangat sederhana namun bermakna, mencerminkan filosofi keseimbangan yang menjadi inti dari pertunjukan ini.
Penari mengenakan kaus hitam polos dan celana hitam, yang memberikan kesan kekuatan dan ketegasan, sejalan dengan tema usaha dan perjuangan yang tak kenal lelah.
Celana hitam ini juga memberikan kebebasan gerak yang sangat dibutuhkan dalam mengekspresikan dinamika tari yang menggambarkan ketegangan dan pelepasan.
Sebagai tambahan, penari mengenakan jarik pendek berwarna merah yang diikat di pinggang, yang melambangkan semangat, keberanian, dan gairah dalam mencapai keseimbangan antara kesabaran dan usaha. Warna merah ini menjadi simbol energi dan hasrat yang kuat untuk terus bergerak meskipun menghadapi tantangan.
Selain itu, aksesoris yang dipakai pada bagian telinga, memberikan sentuhan estetika yang lebih lembut, tetapi tetap mencerminkan keindahan dalam kesederhanaan.
Salah satu kritik yang muncul terkait dengan pementasan Agrapana adalah pemilihan tempat yang kurang ideal, mengingat pementasan berlangsung di luar ruangan dan sempat terkendala hujan.