Opini

Jatuh Bangun Meraih Kekuasaan, Kisah Inspiratif Prabowo Subianto (Bagian 2)

61
×

Jatuh Bangun Meraih Kekuasaan, Kisah Inspiratif Prabowo Subianto (Bagian 2)

Sebarkan artikel ini
PRABOWO

Dari jenjang karier militer Prabowo di atas, sangat jelas bahwa ia pasukan khusus yang punya kemampuan khusus untuk menjalankan mission impossible dari negara. Terutama dalam medan tempur.

Dalam sebuah Podcast Indra J Piliang, Letjen TNI (Purn) Yunus Yosfiah mengatakan bahwa Prabowo kendati menantu Pak Harto, tak ingin ongkang-ongkang kaki dan menggunakan pengaruh keluarga sebagai orang nomor satu di Republik ini untuk memuluskan kariernya di militer.

Prabowo ingin berprestasi sendiri tanpa bayang-bayang mertuanya yang presiden. Sehingga need achievment (kebutuhan untuk berprestasi) yang mendorong ikut di medan perang. Sekurang-sekurangnya, ia dua kali ikut operasi militer di Timor Timur dan Papua.

Sejarah mencatat, bahwa Prabowo merupakan salah satu prajurit yang diterjunkan pada Operasi Seroja. Sebuah operasi militer untuk menganeksasi Timor Leste menjadi bagian integral wilayah kesatuan Republik Indonesia. Operasi ini berlangsung sejak 1975-1999.

Kendati, militer Indonesia menguasai Dili, Ibu Kota Timor Leste, dalam tempo setengah hari, perang Timor Timur berlangsung dalam waktu yang lama. Pasukan yang bertugas datang silih berganti untuk mengendalikan penuh negara bekas jajahan Portugis tersebut.

Prabowo diterjunkan ke daerah operasi pada 1978. Ia bergabung dengan pasukan Yunus Yosfiah yang melakukan operasi khusus di hutan dan pegunungan yang menjadi sarang pasukan Fretilin. Di tengah penyisiran, pasukan Indonesia disergap oleh pasukan Fretilin. Baku tembak pun tak bisa dihindari. Komandan Unit-C Pasukan Nanggala 10, Lettu Sudaryanto, terkena tembak.

Prabowo yang diperintahkan mengambil alih komando pasukan dan merayap di bawah desingan peluru musuh sehingga ia berhasil mengevakuasi komandannya. Namun nyawanya tak bisa diselamatkan. Sudaryanto menghembuskan nafas terakhir dalam pelukannya.

Kisah heroik Prabowo ini yang dituturkan oleh Letjen Yunus Yosfiah yang menjadi saksi mata keberaniannya di medan tempur di hutan belantara Timor Leste. Ia prajurit sejati yang rela berkorban demi Ibu Pertiwi.

Pada 1978 itu pula, pengorbanan Sudaryanto terbayar dengan keberhasilan pasukan Indonesia menghancurkan pasukan Fretilin. Presiden Timor Timur, Nicolau Lobato yang sekaligus pimpinan tertinggi militer tertembak oleh pasukan helikopter Indonesia. Sang presiden itu akhirnya meninggal dunia pada 31 Desember 1978.

Perang Timor Timur dimenangkan oleh Indonesia. Tetapi, gerakan perlawanan gerilya tetap berlangsung. Pasukan ini dipimpin oleh Xanana Gusmao. Pada saat Prabowo sebagai komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 yang bermarkas di Cijantung pada 1991, terlibat pada operasi perburuan dan penangkapan Xanana.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60