Opini

Jatuh Bangun Raih Kekuasaan, Kisah Inspiratif Prabowo Subianto (Bagian 3)

41
×

Jatuh Bangun Raih Kekuasaan, Kisah Inspiratif Prabowo Subianto (Bagian 3)

Sebarkan artikel ini
PRABOWO

Pasca Reformasi, ada beberapa jenderal mendirikan partai, dan keluar dari afiliasi politiknya pada Partai Golkar. Seperti Jenderal TNI (Purn) Edy Sudrajad, Jenderal TNI (Purn) Hartono, Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, dan Jenderal TNI (Purn) Prabowo sendiri.

Yang bertahan sampai sekarang, hanya ada dua partai. Yaitu Partai Demokrat besutan SBY dan Partai Gerindra besutan Prabowo. Sementara, partai layaknya PKPI, PKPB dan Hanura sudah matisuri lantaran tak tahan bertarung di medan tempur elektoral.

Ternyata sebelum Prabowo mendirikan Partai Gerindra, ia tercatat sebagai anggota dewan penasehat Partai Golkar, sampai ia menyatakan pengunduran diri dari partai berkuasa selama Orde Baru. Tepatnya, pada 12 Juli 2008.

Atas saran dari adiknya, Hasyim Djojohadikusumo, Prabowo mendirikan Partai Gerindra pada 6 Februari 2008. Sebuah partai yang berideologi nasionalis sayap kanan yang telah mengikuti 4 kali Pileg dengan suara elektoral yang terus meningkat.

Selama itu pula, Partai Gerindra menjadi kendaraan politik Prabowo dalam proses pencalonan presiden. Tentu, dengan partai koalisi lainnya untuk memenuhi syarat minimal suara atau kursi.

Yang unik, perolehan suara Partai Gerindra dengan suara Prabowo taklah linier. Suara ketua pembina sekaligus ketua Partai Gerindra ini lebih besar dari suara partai itu sendiri. Sebagai perbandingan 4 kali Pileg dan Pilpres terakhir ini:

Pertama, pada Pileg 2009, Partai Gerindra memperoleh 4,6 juta atau setara dengan 26 kursi. Sedangkan, pada Pilpres 2009, Megawati-Prabowo memperoleh 32,5 juta suara.

Kedua, pada Pileg 2014, Partai Gerindra mendapatkan 14,7 juta suara atau setara dengan 73 kursi. Sedangkan, pada Pilpres 2014, Prabowo-Hatta memperoleh 62,5 juta suara.

Ketiga, pada Pileg 2019, Partai Gerindra memperoleh 17,5 juta suara atau setara 78 kursi. Sedangkan pada Pilpres 2019, Prabowo-Sandi mendapatkan 68,6 juta suara.

Keempat, pada Pileg 2024, Partai Gerindra mendapatkan 20 juta suara atau setara dengan 86 kursi. Sedangkan, pada Pilpres 2024, Prabowo-Gibran memperoleh 96,2 juta suara.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60