Prabowo pernah meminta tolong seniornya, Jenderal Luhut Binsar Penjaitan sebagai Duta Besar di Singapura, untuk menggunakan koneksinya membantu memperpanjang parspornya. Namun, upaya Luhut menghadapi tembok besar. Sampai ia meminta saran solutif dari Gus Dur saat berkunjung ke Yordania.
Gus Dur memberi kebebasan kepada Prabowo, mau pulang atau tetap tinggal sementara di Yordania. Selanjutnya, Presiden Megawatilah yang mengaku telah menyelamatkannya dari stateless atau tanpa kewarganegaraan.
Mega mengaku marah kepada Menlu dan Penglima TNI membiarkan Prabowo keleleran dengan status kewarganegaraan bermasalah. Padahal, ia adalah manusia Indonesia. Mega memerintahkan ia pulang dan diberi tanggungjawab.
Setelah ayahnya meninggal pada 9 Maret 2001 di Rumah Sakit Dharma Nugraha Rawamangun Jakarta Timur, Prabowo kembali menetap di Indonesia layaknya warga negara Indonesia yang lain. Ia bermetamorfosis sebagai pengusaha yang menjalani bisnis setelah berhentikan dari militer.
Memang semenjak Prabowo berhenti dari militer, Prabowo langsung tancap gas berbisnis. Melalui Nusantara Group, ia mengelola 27 perusahan di dalam maupun luar negeri. Perusahaan bergerak di bidang energi, tambang, kehutanan, perkebunan, dan perikanan.
Sebagai pengusaha Prabowo juga mengalami jatuh bangun. Bisnis tak selalu berjalan mulus. Misalnya PT Kertas Nusantara yang dibeli dari Bob Hasan dengan harga Rp 1,8 triliun dari hutang Bank Mandiri.
Perusahan ini mengalami kesulitan bayar hutang sebesar Rp 142 miliar pada PT Multi Alphabet Dinamika. Namun, ia dapat mengatasi kesulitan bayar tersebut dalam waktu seminggu. Sehingga, perusahan tak sampai dinyatakan pailit oleh pengadilan negeri niaga.
Perusahaan kertas ini pula yang merumahkan 1.400 karyawan akibat penurun produksi bubur kertas yang menguasai 223 ribu hektar di Kalimantan. Perusahaan Prabowo dikabarkan mulai beroperasi kembali sejak beberapa tahun berhenti produksi.
Betapun perusahaan Prabowo tak semua sehat, namun secara umum, perusahan-perusahan itulah yang menjadi pundi-pundi kekayaannya. Berdasarkan Laporan Harta Penyelenggara Negara (LHPN) 2023, jumlah kekayaannya mencapai Rp 2.042.682.732.691 atau 2 trilunan.
Harta kekayaan Prabowo itu lebih banyak berupa tanah dan bangunan. Selebihnya alat transportasi, harta bergerak, surat berharga, kas dan setara kas.
Kendati Prabowo menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Jokowi, ia tak pernah mengambil gaji. Pendapatannya sebagai pejabat negara diperuntukan amal sosial. Sementara biaya hidupnya dipenuhi dari perusahaan yang dijalankannya.
Yang luar biasa dari Prabowo, dunia bisnis yang dijalaninya tak berhasil memalingkannya dari tujuannya hidup menjadi pemimpin.Ia tetap konsisten atas mimpi jadi presiden yang diperjuangkan sejak muda sampai benar-bernar terpilih nenjadi presiden bersama Gibran Rakabuming Raka.
(*) Penulis adalah praktisi politik, mantan DPRD Jatim
- Tulisan Opini ini sepenuhnya tanggung jawab penulis dan tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi beritabangsa.id
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id