Opini

Jabatan Presiden dan Ambisi Klimaks Prabowo

29
×

Jabatan Presiden dan Ambisi Klimaks Prabowo

Sebarkan artikel ini

Demokrasi menghalalkan perebutan kekuasaan melalui pemilu yang luber dan jurdil. Untuk itu, Prabowo mendirikan Partai Gerindra pada 6 Februari 2008 sebagai pintu masuk dan alat untuk meraih kekuasaan.

Tentu, orang yang paling berbahagia pada Minggu pekan terakhir Oktober 2024, adalah Prabowo sendiri. Pasalnya, presiden berdarah Jawa dan Minahasa ini dapat memenuhi keinginannya menjadi presiden melalui pemilu yang demokratis.

Meskipun berlatar belakang tentara dalam satuan tempur, Prabowo meraih jabatan presiden tak permisif dalam menggunakan kekerasan ala Machiavellianisme. Dimana menghalalkan segala cara untuk mencapai ambisinya, hatta dengan cara bohong, nipu, khianat, culas, licik dan sampai menghilangkan nyawa orang.

Memang, bertambahnya usia, Prabowo tampak semakin tulus dan ikhlas. Berbagai kekalahan telah banyak memberi pelajaran untuk menjadi sosok pribadi yang sopan dan santun, menghormati sesama, serta juah dari tinggi hati dan sombong.

Di balik keberhasilannya meraih jabatan presiden, Prabowo berhasil merubah citra dirinya yang temperamental, bringas dan keras menjadi sabar, halus dan lembut. Ini modal meraih simpati rakyat. Tiba-tiba, rakyat banyak yang menjatuhkan pilihan kepadanya berkat keberhasilan mengmake-over wujud pribadinya di hadapan publik.

Prabowo sekarang adalah “Prabowo Baru” yang lebih humanis dan tak terlalu kentara militeristis.Yaitu Prabowo presiden yang memikul beban nasib jutaan rakyat Indonesia. Terutama rakyat miskin dan tertinggal. Disini, ia kembali diuji oleh godaan kekuasaan yang cenderung disalahgunakan.

Di singgasana kekuasaan, hari-hari Prabowo pasti akan dipenuhi dengan godaan dari keluarga, teman, dan musuh untuk memanfaatkan otoritas negara demi kepentingan oligarki dan komparador asing. Sementara, ia sudah meletakkan kakinya di atas kepentingan rakyat.

Oleh sebab itu, Abraham Lincoln mengatakan, “Semua orang bisa tahan dengan kesengsaraan, tapi bila kau ingin mengetahui karakter seseorang, berilah dia kekuasaan”.

Walhasil, jabatan presiden yang disandang oleh Prabowo sekarang, sesungguhnya merupakan batu uji dari karakternya yang sejati-jatinya. Kesetian pada konstitusi dan rakyat akan terlihat langsung. Apakah ia setia atau serong pada amanah rakyat yang telah memilihnya? Biarlah sejarahnya yang akan menjawabnya.

 

(*) Penulis adalah Pendiri Eksan Institute dan Penulis Buku “Kerikil Dibalik Sepatu Anies”.

• Tulisan Opini ini sepenuhnya tanggung jawab penulis dan tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60