BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember mengeluarkan pernyataan keras menanggapi tindakan vandalisme berupa pelemparan batu terhadap Kereta Api (KA) Logawa.
Insiden ini terjadi saat kereta melintas antara Stasiun Rambipuji dan Mangli, pada Rabu malam, pukul 18.40 WIB. Akibat tindakan tersebut, kaca kereta dengan nomor seri K3 02437 mengalami retak pada kursi 2AB.
Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menyayangkan insiden ini dan menegaskan bahwa tindakan vandalisme tidak hanya merusak sarana transportasi, tetapi juga membahayakan keselamatan penumpang.
“Kami sangat mengecam tindakan ini dan akan mengambil langkah tegas terhadap pelaku,” ujarnya kepada media ini, Kamis (11/10/2024).
Menindaklanjuti laporan dari masinis, tim dari Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) segera melakukan penyisiran di lokasi kejadian.
Sayangnya, para pelaku telah melarikan diri. KAI Daop 9 Jember berkomitmen untuk berkoordinasi dengan kepolisian dalam pengejaran dan penegakan hukum.
Menurut pasal 194 ayat (1) KUHP tindakan ini dapat disanksi pidana penjara hingga lima belas tahun. Jika pelemparan menyebabkan luka pada penumpang atau petugas, hukuman dapat meningkat hingga seumur hidup.
Cahyo menambahkan, kerusakan pada KA Logawa, yang merupakan produksi terbaru PT INKA, menyebabkan kerugian material dan operasional.
“Kami meminta masyarakat untuk bersama-sama menjaga sarana perkeretaapian. Setiap gangguan bisa membahayakan nyawa ratusan hingga ribuan penumpang,” tegasnya.
KAI juga mengingatkan bahwa tindakan merusak fasilitas perkeretaapian diatur dalam Undang-undang nomor 23 tahun 2007, yang melarang setiap orang melakukan tindakan yang dapat merusak prasarana dan sarana kereta api.
Dengan pernyataan ini, KAI berharap kesadaran masyarakat untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan perjalanan kereta api semakin meningkat.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
