Ia mengajak para generasi bangsa untuk terus melestarikan kearifan lokal, sebagai marwah bangsa. Di samping itu, gotong royong untuk memajukan Kabupaten Jember di berbagai sektor.
“Tidak terlalu sulit untuk menjadikan Jember hebat ke depan. Maka dari itu, mari gotong-royong, kolaborasi dan bersinergi harus kita wujudkan bersama. Dengan catatan, kita wajib rukun dan ada kebersamaan di antara kita,” pesan Hendy Siswanto.
Sejumlah instansi pemerintah juga memanfaatkan karnaval ini sebagai sarana untuk memberikan edukasi serta imbauan bermanfaat, seperti yang dilakukan Dinas Kominfo Kabupaten Jember, menampilkan imbauan bertajuk ‘Judol adalah Maut’.
Para peserta pada defile ini, memegang papan dengan narasi beragam dampak negatif dari judi online atau judol. Mereka berjalan dengan latar belakang lagu gubahan Rhoma Irama berjudul “Judi”.
Kepala Dinas Kominfo Jember Bobby A. Sandy mengaku sengaja mengangkat tema ini, karena menurutnya judol telah banyak memakan korban. Mulai dari hancurnya hidup generasi bangsa, hingga tak sedikit yang bunuh diri akibat terjerat hutang akibat ketagihan judol.
Imbauan judol adalah maut ini selaras dengan semangat utama Kementerian Kominfo RI yakni berantas judi online.
“Para kostumer judol tak hanya orang dewasa, ada juga yang masih di bawah umur, dengan beragam tingkat perekonomian, karyawan, pegawai negeri bahkan juga pelajar, apa pun iming-iming judol tetaplah berbahaya,” kata Bobby.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
