Terkini

PWMOI Gandeng Diskomimfo Ikuti Workshop Pra UKW Dewan Pers

52
×

PWMOI Gandeng Diskomimfo Ikuti Workshop Pra UKW Dewan Pers

Sebarkan artikel ini
Pra UKW
Agus Suyanto Dari PWMOI Sebagai Narasumber

Tidak kenal hirarki, yakni narasumber yang ditulis di dalam berita
disebut langsung nama dan jabatan. Lugas dan tepat, yakni menghindari kalimat yang bisa bermakna ganda (ambigu).

Menarik dan indah, yakni pandai memilih kata-kata yang menarik, indah dan kreatif
Logis, yakni berhati-hati mengutip ucapan narasumber yang mungkin selip lidah atau salah kata.

banner 300600

Rasa bahasa, yakni usahakan memberi empati dalam berita melalui pilihan kata.

Selanjutnya pemateri Jajang Jamaludin melanjutkan sesi ketiga dengan mengisi topik ‘Teknik Wawancara dan menulis berbagai jenis berita’.

Jajang, Jurnalis Tempo ini mengatakan, sebelum melakukan wawancara sebaiknya wartawan memahami beberapa hal, salah satunya memperhatikan kode etik dalam wawancara.

Kode etik dalam wawancara tersebut diantaranya, memahami istilah on the record (informasi atau data narasumber yang boleh disiarkan), off the record (informasi atau data narasumber yang tidak boleh disiarkan) dan juga deep backgound (semua pernyataan boleh digunakan, tapi tidak dalam kutipan).

“Wartawan harus lebih peka ketika mewawancarai korban traumatik, korban pelecehan seksual dan anak terlibat kriminal,” kata Jajang.

Selain itu, Jajang juga memberikan materi terkait cara yang benar untuk penulisan berita straight news, depth news, feature dan opini.

Sementara menurut Dian Hadiyatna, dari media Antaranews, kegiatan pra UKW ini sangat baik dilaksanakan, terlebih untuk wartawan yang mengikuti UKW tingkat muda.

“Pra UKW ini supaya yang ikut tingkat muda tidak takut atau minder duluan sebelum mengikuti UKW nanti. Biar lebih tenang dan siap waktu UKW nantinya,” pungkas Dian.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *