Terkini

Gerakan Massal Basmi Hama Tikus di Lumajang Gunakan Burung Hantu

32
×

Gerakan Massal Basmi Hama Tikus di Lumajang Gunakan Burung Hantu

Sebarkan artikel ini
GERAKAN MASSAL
DKPP saat memasang rumah Burung Hantu di salah satu lokasi sawah milik petani

BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Gerakan massal pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) hama tikus di 15 kecamatan digelar serentak.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kali ini melakukan pengendalian hama tikus melalui pemasangan rumah burung hantu (Rubuha), pengumpanan, dan pengemposan asap beracun.

banner 300600

Gerakan ini sebagai upaya serius untuk melindungi hasil panen petani, menuju ketahanan pangan daerah.

Salah satu upaya efektif adalah pemanfaatan predator alami tikus, yaitu burung hantu.

Burung hantu mampu membunuh hingga 10 ekor tikus dalam semalam. Namun, burung hantu tidak bisa membuat sarang sendiri.

Sehingga gerakan pemasangan Rubuha menjadi bagian penting dari strategi ini.

“Pemanfaatan burung hantu ini sangat efektif. Dalam semalam seekor burung bisa melahap 10 ekor tikus,” jelas Matkasan.

Selama bulan ini dimulai pada tanggal 8 Agustus 2024, DKPP akan melakukan serangkaian tindakan pengendalian hama tikus tersebut.

“Sampai tanggal 30 Agustus besok kita targetkan ada 15 titik kelompok tani melakukan gerakan massal pengendalian OPT hama tikus,” ujar Matkasan, Koordinator Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Lumajang.

Kata dia, untuk pencegahan serangan hama tikus, bisa diaantisipasi melalui pola tanam serempak, sanitasi lingkungan baik.

“Karena serangan hama tikus seringkali disebabkan oleh pola tanam yang tidak serentak dan sanitasi kotor, pematang kotor, banyak tanaman rumput gajah dan topografi bebatuan,” ujarnya.

Untuk itu, upaya sanitasi dan pengendalian pola tanam menjadi kunci dalam pencegahan serangan hama ini.

Apresiasi DPRD

Sementara itu, Komisi D DPRD Kabupaten Lumajang menyampaikan apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Pemkab Lumajang ini.

Menurut dewan, gerakan pengendalian OPT tikus ini adalah langkah nyata dalam menjaga ketahanan pangan daerah.

“Kami sangat mendukung dan mengapresiasi gerakan massal ini. Ini adalah contoh baik bagaimana pemerintah daerah, petani, dan berbagai pihak terkait bisa bekerja sama untuk mengatasi masalah yang mengancam hasil panen petani,” ungkap Ketua Komisi D DPRD Lumajang, Supratman, Senin (12/8/2024).

Dengan gerakan massal ini, serangan hama tikus dapat dikendalikan secara efektif sehingga para petani di Lumajang dapat menikmati hasil panen yang optimal tanpa ancaman gagal panen.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *