Internasional

Dunia Darurat Pangan, 900 Juta Penduduk Dunia Alami Kelaparan Serius

91
×

Dunia Darurat Pangan, 900 Juta Penduduk Dunia Alami Kelaparan Serius

Sebarkan artikel ini
Sesi wawancara acara International Conferences on Agriculture and Life Sciences (ICALS) 2024.

“Krisis pangan ini merupakan kasus yang sangat penting dan serius. Tidak hanya itu, krisis pangan juga akan berdampak kepada permasalahan sosial dan politik. Kasus ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun telah terjadi juga di luar negeri seperti Amerika,” imbuhnya.

Oleh karena itu Kementerian Pertanian melakukan program strategis untuk meminimalisir kasus yang terjadi.

banner 300600

Program itu antara lain optimalisasi lahan rawa 400 ribu hektare, pompanisasi sawah tadah hujan 1 juta hektare, transformasi pertanian tradisional menuju modern, pengembangan pertanian modern, peningkatan kompetensi SDM pertanian, penguatan pendampingan penyuluh pertanian serta regenerasi petani.

Sementara itu, Doktor Fendi Setyawan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, mengatakan mengembangkan aspek pendidikan dan membangun kerja sama merupakan komitmen perguruan tinggi.

Bahkan dipertegas adanya Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani antar beberapa Fakultas Pertanian dari berbagai perguruan tinggi di wilayah timur Indonesia.

“Dengan konferensi dalam forum seperti ini pasti ada banyak update secara keilmuan scientific, dalam bidang ilmu yang relatif linier. Sehingga kolaborasi ini ke depan agar lebih jauh direalisasikan dalam bentuk kerja real misal dalam bentuk penelitian, produk pertanian, maupun realisasi untuk MBKM bagi adik-adik mahasiswa kita,” katanya.

Ia berharap dengan kerja sama ini, tidak hanya sebatas seremonial saja, melainkan implementasi dan komitmen antar lembaga yang harus dibangun dengan baik, sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya sektor pertanian di Indonesia.

Sementara itu, Prof Soetriono, Dekan Faperta Unej, menjelaskan, ada 300 orang peserta yang mengikuti konferensi ini baik dari perguruan tinggi negeri dan swasta yang berasal dari wilayah Indonesia bagian timur, anggota FKPTPI yang sudah bekerjasama sebanyak 101 MoA.

“Faperta Unej baru saja menandatangani MoA dengan Universitas Nasional Kyungpook Korea Selatan yang berisi kerja sama pendidikan, kami akan mengirim mahasiswa Unej untuk studi S1 dan S2 ke sana, dan sekarang sudah ada yang studi S3 di sana. Kemudian juga akan ada pertukaran dosen antar Fakultas Pertanian, serta akan ada riset bersama dalam hal meningkatkan capaian IKU kita.” pungkasnya.

 

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *