Sementara itu PP Frambusia Rini Setiawati, mengatakan di wilayah kerja UPT Puskesmas Pucanglaban, selama 6 bulan terakhir tidak ditemukan kasus penyakit kulit Frambusia.
“Yuk kenali sejak dini gejala Frambusia untuk gejala awal, adanya benjolan kulit Tunggal. Benjolan berwarna kemerahan, sering gatal dan tumbuh menjadi besar. Bagaimana cara mencegahnya, hal mutlak yang harus diperhatikan adalah menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan,” ucapnya.
Sementara itu Kepala UPT Puskesmas Pucanglaban Hanik Mudayati, mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat menekan angka Frambusia di wilayah kerja UPT Puskesmas Pucanglaban.
“Denga rutin dan bertahap melakukan skrining dan pemeriksaan Frambusia, termasuk mengoptimalkan pusling agar bisa menjangkau wilayah yang jauh dari Fasyankes agar masyarakat yang jauh bisa terpantau perkembangannya,” tambahnya.
Di tempat yang sama, petugas Promkes Pucanglaban, Zaini Eko, menegaskan agar masyarakat tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Dengan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan, tertatur mengganti pakaian, mencuci tangan, mencuci pakain setiap selesai digunakan serta mandi memakai sabun agar terhindar dari virus atau penyakit menular,” akhirnya.
Adapun tanda-tanda dan gejala penyakit Frambusia masa inkubasi antara 10 – 90 hari (rata – rata 21 hari ) setelah infeksi, akan muncul kutil yang disebut “induk frambusia” alias frambesioma di mana bakteri masuk ke kulit. Kutil tersebut bisa berwarna cokelat atau kemerahan dan terlihat seperti buah raspberry.
