Menurut data dari Kemendikbud Ristek, Indonesia saat ini memiliki 3,3 juta guru di sekolah negeri. Namun, pada 2024, Indonesia akan menghadapi kekurangan 1,3 juta guru, karena banyak yang pensiun jadi guru.
“Di Kabupaten Lumajang saja kekurangan 1.800 an guru, karena memang kondisi sudah banyak yang purna,” terang Yusuf.
Upaya untuk mengatasi kekurangan guru, kata Yusuf, dia telah berkirim surat ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dan akan melakukan rekrutmen reguler dan langkah akselerasi, termasuk platform ruang talenta guru, wadah guru honorer yang memiliki kualifikasi dan kompetensi.
“Semoga platform ini diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan guru di luar masa rekrutmen resmi, khususnya untuk Kabupaten Lumajang,” pesannya.
Pentingnya langkah konkret dari pemerintah, kata Yusuf, ini hanya untuk memastikan, potensi kekurangan guru dapat segera diatasi.
“Saya berharap, pemenuhan jumlah guru yang kurang dapat dilakukan sesuai aturan. Potensi kekurangan guru harus menjadi perhatian serius semua pihak. Guna memastikan kelancaran proses belajar mengajar di Indonesia, khususnya di Kabupaten Lumajang,” pungkasnya.
Pihaknya, berterima kasih kepada aliansi pendekar yang telah mendukung Disdikbud Pemkab dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Lumajang.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id