Mery Natacha, Direktur Jasa Marga Ngawi-Solo mengatakan peningkatan keselamatan lalu lintas di jalan tol telah dilakukan berbagai cara. Meski diakui kecelakaan lalu lintas pada 2023- 2024 naik dari 10 menjadi 11 kejadian.
“Kita sarankan untuk pengemudi agar setiap 40 KM, wajib beristirahat guna mencegah kelelahan dan laka lantas. Kita juga buat inovasi sebagai bentuk pengamanan pengguna jalan di jalan tol,” ujarnya.
Menurutnya upaya menurunkan kecelakaan di ruas jalan tol Ngawi-Kertosono, di antaranya menempatkan kendaraan nasional, percepatan penanganan gangguan dan memenuhi sarana keselamatan jalan.
Kata dia penyebab laka lantas di jalan tol mayoritas karena ngantuk, pecah ban, dan kurang antisipasi berkendara.
“Kita sudah memasan rambu-rambu, edukasi, kerjasama antar instansi terkait dan menyediakan customer service,” ujarnya.
Sementara itu Rudi Elfis, Kepala Cabang PT Jasa Raharja Madiun, mengatakan dalam perlindungan korban kecelakaan, pihaknya memiliki tupoksi memberikan santunan dan mengelola uang iuran.
“Santunan untuk korban meninggal dunia sebesar Rp50 juta, cacat permanen Rp50 juta, korban luka Rp20 juta. Dengan catatan ada laporan polisi dan ranmor masih aktif pajaknya.
“Ranmor yang mati pajaknya, tidak dikafer Jasa Raharja,” ujarnya.
Dengan sosialisasi yang intensif ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berkendara akan semakin meningkat.
Sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Ngawi.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id