Berita Utama

Wow…Viral Ada Pertunangan Balita di Sampang

1840
×

Wow…Viral Ada Pertunangan Balita di Sampang

Sebarkan artikel ini
balita

BKKBN Jatim Cepat Respon

Maria Ernawati, Kepala BKKBN Jatim, mengatakan terkait isu pernikahan anak di Sampang setelah dikonfirmasi, benar adanya bahwa di Madura ini ada budaya untuk melakukan pertunangan untuk mempererat tali silaturahmi dan tali kekeluargaan.

“Meskipun pertunangan dilakukan sekarang saat anak masih kecil namun pernikahannya akan dilaksanakan saat anak-anak sudah lulus kuliah. Menanggapi fenomena ini, kami berharap kepada Pemda untuk terus menerus memberikan satu sosialisasi tentang bahaya menikah muda atau pernikahan anak,” paparnya.

Erna menambahkan bahaya baik dari sisi kesehatan, dari sisi ekonominya dan terkait dengan stunting.

Perlu diketahui bahwa faktor terbesar terjadi anak stunting karena kehamilan yang tidak diinginkan dari pernikahan anak tersebut. Dari pernikahan anak, tentu saja si ibu belum terlalu matang baik dari sisi kesehatan reproduksi maupun sisi kesiapan mental.

“Bayangkan saja si anak harus mengurus anak, ” tegasnya.

Dari fenomena Sampang ini, Erna mengharapkan angka pernikahan anak di Jawa Timur akan terus turun. Seiring dengan masifnya sosialisasi pendewasaan usia pernikahan yang dilakukan oleh semua pihak termasuk insan media yang memberikan informasi kepada keluarga dan masyarakat akan bahaya pernikahan anak.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sampang, Nasrukha mengatakan Pemkab Sampang langsung melakukan kunjungan dan memberikan sosialisasi agar tidak menikahkan anak dibawah usia yang sudah ditetapkan oleh perundang-undangan.

“Kami memberikan pendampingan dan perlindungan anak. Jadi hak-hak anak harus dipenuhi, ” tegasnya.

Apa hak anak? Nasrukha menyebutkan hak mendapatkan pendidikan, hak mendapatkan kesehatan, hak tumbuh kembang.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan pendampingan dengan memberikan konseling untuk anak agar tidak mengalami tekanan mental dari viralnya pemberitaan ini.

“Pemkab Sampang akan selalu memantau dan memberikan konseling terhadap anak dan keluarga,” imbuhnya.

Ditempat yang sama, salah satunya Tim Pendampingan Keluarga (TPK), Samatun mengatakan pihaknya langsung mendatangi rumah Haji Zahri setelah mengetahui viralnya video pertunangan tersebut.

Sebagai TPK maka dia akan melakukan pendampingan untuk keluarga Zahri dan putri tersebut.

“Tentunya kami tim pendamping keluarga akan terus melakukan pendampingan agar tumbuh kembang anak tersebut tidak terganggu dan memberikan sosialisasi tentang program pendewasaan usia pernikahan kepada keluarga agar anak-anak menikah di usia yang sudah dewasa, ” tutupnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60