BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Kakek Jumadi alias Bagong (71) warga Dusun Krajan, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, ini sehari-harinya tidur dempet kandang.
Rumahnya tidak layak huni. Sejumlah pihak pun mempertanyakan peran Dinas Sosial dan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Lumajang selama ini.
Kakek Jumadi alias Bagong, ini menempati bangunan tidak layak huni dan bercampur dengan kandang ternaknya.
“Kalau malam hari ya tidak ada lampu, rumah ini hanya ada atap saja cukup, karena kalau dinding juga membutuhkan biaya,” aku Jumadi alias Bagong (71), Selasa (2/4/2024).
Kakek Bagong, hidup bersama dengan anak laki-lakinya yang masih berusia 7 tahun. Sejak lama mereka tinggal di sebuah tempat yang tidak layak dan kondisinya sangat memprihatinkan.
“Kami di sini sejak anak saya berusia dua bulan, sekarang Raihan sudah berumur tujuh tahun, ibunya meninggalkan kami,” terang Bagong.
Kondisi ekonominya yang parah dan kondisi tubuh yang sudah tidak muda lagi, membuat Bagong sulit mencari uang dan pekerjaan.
Hal itu membuat Bagong memilih tinggal dalam kondisi yang tidak layak dan tempat tidur sangat sederhana.
“Kalau hujan yang basah semua, kalau panas ya jelas kepanasan,” keluhnya.
Bagong mengaku selama ini hanya mendapat bantuan pemerintah berupa bantuan PKH.
Pantauan media ini, Bagong hidup serba kekurangan. Lantainya masih tanah, dinding kandang hanya ada sebagian, tempat baju dan memasak jadi dan berantakan.
