Publik Service

Kolaborasi CEHP Unusa dan ZISWAF CT ARSA Sediakan Air Bersih Teknologi UNU-Water

1684
×

Kolaborasi CEHP Unusa dan ZISWAF CT ARSA Sediakan Air Bersih Teknologi UNU-Water

Sebarkan artikel ini
CEHP Unusa
Ketua Center For Environmental Health of Pesantren (CEHP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Achmad Syafiuddin, Ph.D. (kiri) dan Direktur ZISWAF CT ARSA, M Wahib MH.

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Kolaborasi antara Center For Environmental Health of Pesantren (CEHP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan Lembaga Amil Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) CT ARSA Foundation menandai langkah progresif dalam penyediaan akses air bersih.

Melalui kerjasama ini, CEHP Unusa dan ZISWAF CT ARSA menghadirkan teknologi canggih dari UNU-Water untuk empat lokasi strategis di Indonesia yakni; Sukabumi, Bekasi, Jakarta Barat, dan Karawang.

Scroll untuk melihat berita

Ketua Center For Environmental Health of Pesantren (CEHP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Achmad Syafiuddin, Ph.D., menyatakan komitmennya untuk memastikan keberhasilan proyek ini.

Timnya telah melakukan evaluasi menyeluruh untuk memilih desain UNU-Water yang paling optimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat di setiap lokasi.

“Lokasi yang terpilih untuk pemasangan sistem filtrasi ini meliputi Kampung Ciroyom, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung di Sukabumi, Kampung Beting, Muara Gembong di Bekasi, Kelurahan Kamal, Kalideres di Jakarta Barat; dan Pondok Pesantren Assyidiqiyah, Desa Pasirukem, Cilamaya Kulon di Karawang. Kami memilih lokasi-lokasi ini berdasarkan evaluasi kebutuhan akan akses air bersih yang mendesak,” ungkapnya.

Selain pemasangan sistem filtrasi, kolaborasi ini juga meliputi pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat setempat.

Pria yang juga sebagai dosen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Fakultas Kesehatan (F.Kes) Unusa, menambahkan, pelatihan akan difokuskan pada pemantauan kualitas air secara berkala dan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Pendampingan dan edukasi akan diberikan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar,” ungkapnya.

Syafiuddin menambahkan, sebelum pemasangan sistem filtrasi, dilakukan pengukuran kualitas air dari sumber yang ada di masing-masing lokasi untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *