BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Tim Hukum Nasional Amin telah mendaftarkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) dengan materi dugaan kecurangan.
Tim Hukum Amin Jatim pun siap membantu membongkar kecurangan dengan bukti yang cukup.
Hasil rekapitulasi suara Pemilu yang diumumkan Paslon 02, Prabowo – Gibran meraih suara 58,58%, disusul Anies – Muhaimin dengan 24,94% suara dan Ganjar- Mahfud meraih 16,46% suara dinilai belum tuntas.
Pasalnya, kubu Amin mengajukan gugatan ke MK. Tim Hukum Nasional Amin menilai ada kecurangan dan rekayasa secara terstruktur, sistematis dan massif (TSM).
“Jadi materi gugatan pun sudah lengkap. Kita tunggu tanggal mainnya. Kita akan bongkar di MK,” papar Andry Ermawan, Ketua Tim Hukum Nasional Amin, Jawa Timur.
“Tentunya tim hukum nasional sudah mempersiapkan termasuk bukti-bukti, saksi-saksi. Dan kita bongkar di sana (MK),” imbuh Andry.
Andry Ermawan menambahkan temuan dugaan kecurangan itu seperti penggelembungan suara, ada kepala desa yang dikondisikan, lalu hanya SiRekap jadi alat bantu menghitung suara banyak terjadi penggelembungan.
“Banyaklah kecurangan yang bersifat TSM itu akan kita bongkar nanti di sidang MK, jadwal nunggu dari pihak MK,“ ujarnya.
“Jadi harapan kita selaku tim hukum nasional secara luas bahwa mungkin masih ada harapan keadilan, yang ingin kita raih. Bagaimana Pemilu itu benar-benar jujur, adil dan tanpa ada intimidasi itu yang akan kita buktikan. Jadi bukan lagi masalah 01, 02, dan 03 tapi bagaimana Pemilu itu adil, dan ada cawe-cawe dari pemerintah, ini bisa nanti dibuktikan,” tegas lawyer ini.
Pihaknya berharap, hakim MK yang mengadili dalam persidangan perkara ini nanti bertugas dengan adil sesuai dengan hati nurani, independen dan tak memihak siapa pun.
“Kami berharap hakim MK menegaskan benar ya benar. Kalau salah ya salah, kalau curang ya curang. Sehingga nanti keadilan di masyarakat bisa dirasakan, ya keadilan itu ada,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
