Terkait Keputusan Menteri PDTT RI nomor 174 tahun 2023 tentang status kemajuan dan kemandirian desa di Indonesia, menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Timur menjadi provinsi tertinggi dalam kategori desa mandiri se-Indonesia yakni mencapai 2.800 desa mandiri atau setara 24,44% dari keseluruhan.
“Kolaborasi antara Pemprov Jawa Timur dan PT HM Sampoerna, Mitra Klinik BUM Desa dan Akademi Desa Wisata, semoga terwujud nawa Bhakti Satya Jawa Timur nomor tujuh yaitu Jatim berdaya untuk memperkuat ekonomi berbasis BUM Desa”.
Sebab kata Budi, Provinsi Jawa Timur jadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 24,99%.
Direktur Program, Nova Hariyanto, menyampaikan bahwa program penguatan dan pengembangan desa wisata pada 2024 ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya karena program mitra Klinik BUMDesa sudah terbukti efektif dalam mengembangkan Dewi.
Namun tahun ini, Mitra Klinik BUMDes berupaya menggali potensi Dewi di Jawa Timur dengan fokus program prioritas Pemprov Jawa Timur, yaitu Program “Dewi Cemara” (Desa Wisata Cerdas, Mandiri dan Sejahtera).
Nova menjelaskan tren pertumbuhan Dewi Jawa Timur tumbuh signifikan. Pada 2022, Disbudpar mencatat ada 596 desa wisata tersebar dan kini tumbuh positif terbukti perolehan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) untuk Jawa Timur dari 2022 dari 4 desa wisata terbaik menjadi 8 desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) di 2023.
Direktur Program Nova Haryanto, menuturkan program pendampingan desa wisata tahun ini difokuskan pada pengembangan ekonomi kreatif dan komunitas atau community based tourism (CBT).
Sebagai suatu konsep dalam mengelola pariwisata dengan mengedepankan partisipasi aktif masyarakat desa dalam membangun kesejahteraan namun tetap menjaga kualitas lingkungan, serta melindungi kehidupan sosial dan budaya lokal diharapkan mampu menjadi pendekatan pembangunan desa wisata yang berkelanjutan.
“Community-Based Tourism (CBT) merupakan pendekatan pariwisata yang melibatkan aktivitas partisipatif dan tanggung jawab dari komunitas lokal dalam pengelolaan, pengembangan, dan pemasaran destinasi Wisata,” ungkap Nova.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
