Pihaknya sangat menyayangkan hal ini, karena menjadikan PDIP 5 tahun ke depan menjadi partai kecil.
“Ini sudah ada penurunan, akibat peristiwa ini yang tentunya juga membahayakan partai kita ke depan. Kita semua harus bisa introspeksi dan koreksi diri, bagaimana ini bisa kita tegakkan dan luruskan. Kejujuran harus kita tegakkan,” tegas Gunawan.
Pelimpahan atau penggelembungan suara partai pada Caleg tertentu di PDI-P ini mencapai 7.000 ribu suara di Kota Malang.
“Saya kira di atas 7.000 suara partai yang dilimpahkan, dari yang kita hitung itu masih sementara di tiga kecamatan di Kota Malang, jadi indikasi itu. Kami mencari data kesulitan dan berbelit-belit, Kecamatan Klojen klir bagus, tapi di Kecamatan Lowokwaru, Sukun, Kedung Kandang dan Blimbing, kami kesulitan, ini perlu ditanyakan,” tandas Gunawan.
Suara Gunawan sendiri dari hasil penghitungan tim suksesnya mencapai 61 ribu lebih suara.
Bahkan Gunawan mengungkapkan lebih baik tidak di Caleg kan daripada dipecundangi.
Dari SE Ketua DPD PDI-Perjuangan Provinsi Jatim, Said Abdullah, pasca Pemilu 2024, menginstruksikan DPC PDI Perjuangan kabupaten kota se-Jawa Timur, Caleg DPRD provinsi, DPRD kabupaten-kota, fraksi PDIP se-Jawa Timur wajib untuk mengamankan perolehan suara PDI Perjuangan di setiap tingkatan rekapitulasi.
Hal itu sebagai upaya perjuangan menegakkan demokrasi melalui Pemilu bersih, berintegritas, dan tanpa kecurangan, serta menjalankan amanat konstitusi partai.
“Melarang memindahkan hasil perolehan penghitungan suara partai kepada Caleg, maupun perolehan penghitungan suara Caleg yang satu ke suara Caleg lainnya. Jika ditemukan kecurangan tersebut, maka partai akan mempertimbangkan Caleg itu tidak akan dilantik sebagai anggota dewan terpilih Pemilu 2024,” beber Abah Gun membacakan SE Said Abdullah ini.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
