Terkini

Kasus Bocah SD Nyaris Buta, Mediasi Sekolah vs Ortu Korban Masih Buntu

1085
×

Kasus Bocah SD Nyaris Buta, Mediasi Sekolah vs Ortu Korban Masih Buntu

Sebarkan artikel ini
Mediasi Buntu
Tampak Kadisdikbud Jombang, Senen saat diwawancarai awak media. Foto : Faiz Beritabangsa.id

Sementara itu, Erna Widyawati, orang tua korban, mengatakan, di dalam mediasi itu, pihak sekolah menawarkan pengobatan 50:50. Namun tidak ada kejelasan, 50 persen itu komposisinya seperti apa.

“Apakah 50 persen itu sekolah dengan pihak pelaku, atau pihak sekolah dengan korban. Terus terang saya, jika dibebani 50 persen, saya keberatan. Anak saya sudah terluka, dirugikan, mosok saya juga dibebani,’’ ungkapnya.

Menurutnya, asuransi yang dikelola yayasan belum jelas peruntukannya. Berapa biaya yang akan dipakai dan sampai kapan pengobatannya, belum jelas.

’’Siswa selama ini kan bayar premi Rp50 ribu per tahun, tapi sampai anak saya kelas empat, saya tidak tahu bagaimana aturan main asuransinya,’’ tandasnya.

Hingga kemarin, ID, korban yang nyaris buta akibat terlempar kayu oleh temannya di sekolah, belum masuk sekolah.

Ortunya, Erna, mendatangkan guru les agar korban tak ketinggalan pelajaran.

Sekadar diketahui, ID, bocah kelas 4 SD plus Darul Ulum terkena sial, Senin (09/01/2024) pukul 11.00 WIB.

Pada jam kosong pelajaran Diniyah, itulah korban nimbrung bermain kartu di kelas dengan temannya.

Siswa lain, AGA (10) dan DF (10) bermain bola memakai gagang sapu layaknya bermain golf.

Saat AGA memukul bola plastik, gagang sapu itu patah usai menghantam lantai. Potongan kayu itu pun terlempar mengenai mata kanan korban.

Akibatnya, mata kanan anak kedua dari EW (43) itu rusak. Ia didiagnosa menderita glaukoma dan kerusakan saraf di retina mata. Saat ini, penglihatan mata kanan korban tinggal 20 persen.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60