BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Wajah Anindya Lucky Wahyu Fitriana, menengadah ke atas. Sambil komat kamit dia menutup muka dengan telapak tangan dilipat. Diusap ke seluruh wajahnya.
Yaa. Anindya, sapaan akrab perempuan asal pinggiran Jombang ini, Rabu (17/1/2023) siang, hendak menghadapi ujian seminar proposal, di hadapan dosen pembimbingnya di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) Jombang.
Perempuan 22 tahun yang berasal dari keluarga petani di utara sungai brantas ini terlihat lebih semangat pagi itu. Berangkat dari rumah menuju kampus sejak pagi buta. Butuh waktu 40 menit untuk sampai di kampus.
“Paginya saya diantar ibu dari rumah. Ya kalau saya biasanya 40 menitan atau satu jam, dari rumah ke kampus. Yang bikin lama itu mungkin pas nambang lewat sungai dan melewati sebagian jalan-jalan yang berlubang kan harus pelan-pelan. Saking semangatnya, berangkat pagi tadinya,” tukasnya.
Cuaca siang hari itu redup, mentari tertutup mendung.
Anindya terlihat memasuki ruangan sidang seminar proposalnya usai komat kamit sebentar.
Di ruang 204 ini suasana kaku dan tegang. Anindiya, mulai menjawab satu persatu pertanyaan yang dilontarkan dua penguji nya.
Satu jam pun tak terasa dilalui. “Cukup,” sergah penguji.
Anindiya pun menarik napas dan mengelap keringatnya dengan tisu di tangan.
